Serba instan, cepat dan praktis menjadi tuntutan di era yang modern seperti saat ini, seringkali hal tersebut banyak dijumpai di perkotaan, namun pada dasarnya hal tersebut dapat juga terjadi pada masyarakat desa yang masih belum banyak tersentuh oleh kemajuan IPTEK. Fenomena yang seringkali terjadi pada masyarakat desa yang mayoritasnya berkebun, bertani dan berternak adalah, mereka menginginkan keinstanan dalam pengelolaan kebun dan sawah, tanpa melihat potensial hasil limbah ternaknya, sehingga seringkali menggunakan pupuk kimia intsan, hal tersebut tak lain dapat merusak ekosistem dan keseimbangan tanah. Pengetahuan mengenai pengelolaan kotoran ternak yang dapat diolah belum banyak diketahui oleh masyarakat desa. Alternatif dapat dilakukan yakni dengan pupuk organik yang pada dasarnya mudah di buat dan dapat dikelola melalui lingkungan sekitar, tanpa harus membeli pupuk kimia yang memiliki dampak jangka panjang yang kurang baik. Masyarakat desa yang memiliki hewan ternak dapat memanfaatkan kotoran sapi yang banyak mengandung unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan dengan penambahan air cucian beras, tetes tebu, dan Em4, dapat mempercepat proses pembentukan pupuk organik serta menunjang zat hara yang di butuhkan oleh tanah jika dibandingkan dengan pupuk kimia.
Copyrights © 2023