<![CDATA[Penelitian ini membahas dinamika dan tantangan dalam rehabilitasi narapidana kelompok rentan perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Indonesia. Kelompok rentan ini termasuk ibu tunggal, perempuan dengan anak di bawah umur, dan terlibat dalam tindak pidana terorisme. Dalam konteks dinamika, narapidana kelompok rentan perempuan menghadapi konflik internal, seperti kesulitan beradaptasi dengan tata tertib penjara, tekanan sosial, dan perasaan bersalah terkait tindakan kriminal mereka. Konflik ini tidak hanya menghambat rehabilitasi mereka tetapi juga memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional.Tantangan utama dalam rehabilitasi mereka adalah akses terbatas ke program rehabilitasi karena keterbatasan sumber daya dan stigmatisasi. Diperlukan kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan, pemerintah, LSM, dan organisasi non-pemerintah untuk meningkatkan program rehabilitasi, mengurangi stigmatisasi, dan menciptakan lingkungan yang mendukung narapidana perempuan.Penelitian ini memiliki implikasi positif dalam menciptakan sistem peradilan pidana yang lebih adil dan efektif di Indonesia dengan memperbaiki program rehabilitasi dan mempersiapkan narapidana perempuan untuk reintegrasi yang sukses.Kata Kunci: Narapidana Perempuan, Narapidana Kelompok Rentan, Lembaga Pemasyarakatan]]>
Copyrights © 2023
