Luka bakar dapat terjadi di mana saja, sewaktu-waktu dan seringkali tidak terduga sehingga korban tidakmendapatkan pertolongan pertama yang benar. Luka bakar sangat berbahaya, jika salah dan terlambat dalampenanganan akan berakibat fatal dari kecacatan hingga kematian. Tingkat mortalitas dan morbiditas akibat lukabakar di negara berkembang sekitar 11,6 per 100.000 penduduk. Salah satu cara dalam menangani tingkatkeparahan luka bakar sangat dibutuhkan penanganan awal penderita sebelum dibawa ke pelayanan kesehatan.Penanganan pertama luka bakar adalah untuk memberikan pertolongan pertama di tempat kejadian dengan cepatdan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa ke rumah sakit agar kejadian yang lebihburuk dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengalaman prehospital denganperilaku pertolongan pertama pada pasien luka bakar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analitikkuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Populasi pada penelitian ini yaitu pasien luka bakar yang dilakukanperawatan di Rumah Sakit, yaitu sebanyak 34 pasien luka bakar dalam 1 bulan. Sampel pada penelitian inisebanyak 34 responden dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisa datadilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan dari 34 responden,sebanyak 14 responden (41,2%) dengan pengalaman prehospital cukup, dan sebanyak 21 responden (61,8%)dengan perilaku pertolongan pertama luka bakar positif. Hasil uji chi square didapatkan nilai p value 0,001 (pvalue < 0,05), yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubunganpengalaman prehospital dengan perilaku pertolongan pertama pada pasien luka bakar, sehingga disarankan untukdapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pertolongan pertama yang tepat dalampenanganan pasien dengan luka bakar.
Copyrights © 2023