Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

A RELATIONSHIP OF STRESS LEVELS IN ELDERY WITH HYPERTENSION AT PUSKESMAS SINDANG BARANG : HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS SINDANG BARANG Sariaman Purba
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 10 No. 1 (2018): Volume 10 Number 1 : 2018
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.579 KB) | DOI: 10.46508/jiw.v10i1.1

Abstract

Hypertension is a condition in which a person experiences an increase in blood pressure above normal in the show by a number systolik (top) and the bottom number (diastolic) blood pressure checks on the blood pressure cuff either mercury or other digital devices. This study was conducted to determine A Relationship of Stress Leves in elderly with hypertension at puskesmas Sindang Barang. This research is quantitative research and the design of this research is Analytical Study. In this study the researcher, using cross sectional approach. In this research, Statistical test results also showed that the P Value 1,000> 0.05, so the hypothesis taken by researchers rejected. So it can be concluded that there is no relationship between the levels of stress and the incidence of elderly hypertension at Puskesmas Sindang Barang. The reason why there is no significant of stress levels and the elderly hypertension at Puskesmas Sindang Barang because stress is not the only cause of hypertension. Here are many factors that can be causes a person's blood pressure, there are: lack of exercise, smoking, alcohol, caffeine, salt. The results of this study are expected to be useful as information and can enter and leave as a reference in particular complement the library where they can be useful for students. The researcher hopes that this research can be usefull as materials for the learning process as well as additional knowledge to the students of Wijaya Husada Bogor.
THE INFLUENCE OF CUCUMBER JUICE (Cucumis Sativus Linn) ON BLOOD PRESSURE REDUCTION IN HYPERTENSION PATIENTS AT SINDANG BARANG BOGOR: PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN (Cucumis Sativus Linn) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI KELURAHAN SINDANG BARANG KOTA BOGOR Sariaman Sariaman Purba
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 11 No. 2 (2019): Volume 11 Number 2 : 2019
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.462 KB) | DOI: 10.46508/jiw.v11i2.63

Abstract

Introduction:In 2015 based on the WHO (World Health Organization) recorded it almost 1 billion people around the world have high blood pressure. Hypertension is one of the main causes of early mortality around the world. In 2020 around 1.56 billion adults will live with hypertension. Prevalence of hypertension for the population aged between 18 years and over in 2007 was 31.7% this is based on the results of blood pressure measurement of Riskesdas (Basic Health Research) in Indonesia 2013. Meanwhile, if we compared to 2013 there was a decrease as much as 5.9% (from 31.7% to 25.8%). In 2013 Riskesdas also recorded the incidence of hypertension in West Java was 13,612,359 people or 29.4%. Hypertension becomes the first sequence of disease outpatient on elderly patients throughout Puskesmas Bogor City with 99.260 (14,18%) cases. Purpose: This study aims to find out the effect of cucumber juice (cucumis sativus linn) towards the reduction of blood pressure for hypertension patients in Sindang Barang village of Bogor City. Methods:The type of this research is an experiment with quasy experimental design and non randomized pretest posttest control group. The population in this studies are all of the hypertension patients in Sindang Barang village of Bogor City, with 20 samples researched that using total sampling technique, and the retrieval to complete the material information were used interview techniques at the preliminary studied and observation sheet when the research was begin. Result:There is shown the differences result of the blood pressure before and after intervention group as 0.000 (P <0.05), and the differences in the results of the blood pressure before and after the control group as 0,564 (P> 0.05), and there were differences in the results of the blood pressure between the intervention group and the control group as 0.000 (P <0.05). Conclusion :There is an effect cucumber juice (cucumis sativus linn) towards the reduction of blood pressure for hypertension patients in Sindang Barang village of Bogor City. The results of this research might become knowledge for postoperative patients to reduce blood pressure by combining medical and non-treatment medical.
HUBUNGAN USIA DAN STRES FISIK TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRE OPERASI: TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRE OPERASI Sariaman Sariaman Purba
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 12 No. 1 (2020): Volume 12 Number 1 : 2020
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organization (WHO), jumlah pasien dengan tindakan operasi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tahun 2012 terdapat 148 juta jiwa pasien diseluruh Rumah Sakit di dunia pasien dengan tindakan operasi, Pada tahun 2015 diperkiraan 11% dari beban penyakit di dunia dapat di tanggulangi dengan pembedahan dan WHO menyatakan bahwa kasus bedah adalah masalah kesehatan bagi masyarakat. Tujuan penelitian untuk hubungan usia dan stres fisik terhadap perubahan tekanan darah pada pasien pre operasi di RSUD Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik menggunakan desain Cross Sectional serta menggunakan analisa data yaitu Analisa Univariat, Analisa Bivariat dan Analisa Multivariat. Dan dilaksanakan di RSUD Ciawi Kabupaten Bogor pada tanggal 13 September 2019 sampai 20 September 2019. Pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan cara accidental sampling didapatkan jumlah sampel 30 responden. Instrumen data diperoleh berupa lembar observasi dan lembar kuesioner tertutup di uji statistik menggunakan analisis Kendall tau. Hasil analisa univariat untuk variabel usia dengan kriteria usia lansia akhir sebanyak 11 responden (36,7%), variabel stres fisik kategori berat sebanyak 13 responden (43,3%) dan variabel perubahan tekanan darah dengan perubahan tekanan darah tinggi (hipertensi) sebanyak 19 responden (63,3%). Hasil analisa bivariat diperoleh ρvalue = 0,000 yang artinya α (<0,05) sehingga ada hubungan antara Usia dengan Perubahan Tekanan Darah dan diperoleh ρvalue = 0,000 yang artinya α (<0,05) sehingga ada hubungan antara Stres Fisik dengan Perubahan Tekanan Darah Pada Pasien Pre Operasi di RSUD Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2019. Analisa multivariat didapatkan nilai OR Exp (B) variabel usia adalah 0,613 dan nilai OR Exp (B) variabel stres fisik adalah 4941413871,162. Agar tenaga kesehatan setempat dapat memberikan informasi tentang hasil penelitian ini dan dapat menjadi masukan bagi perencanaan kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan pada pasien pre operasi.
English: Bahasa Indonesia Wijaya; Eni Rizki Rahayu; Dewi Atikah; Agus Setiyadi; Fajar Adhie Sulistyo; Sasni Triana Putri; Sariaman Purba; Utami Sulistyaningsih
Journal of Health (JoH) Vol 10 No 1 (2023): Journal of Health (JoH) - January
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/joh.v10n1.530

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever is a major global problem because 2.5 to 3 billion people are at risk of developing this disease, Aedes Aegypti is the main epidemic vector, a disease that usually affects urban areas, but has begun to attack rural areas, an estimated 50-100 million cases per year. The only program to control the transmission of dengue virus is to fight mosquitoes as dengue vectors. One of the most popular methods is the use of insecticides. The use of insecticides for a certain period of time will cause vector resistance, so it must be used wisely. This study aims to determine the effect of the use of mosquito killers as an alternative to controlling Aedes Aegypti mosquitoes in the working area of ​​the Sindang Barang Health Center. This type of research is an experimental method with a pretest-posttest design, the treatment given is exposure to a mosquito killer device which is divided into 2 groups with different placement hours. The study was conducted in the Sindang Barang Health Center Work Area in August-September 2022 in an area that has the highest incidence of dengue cases, the mosquito killer is placed in a humid and dark corner of the room. The results of the pretest-posttest data on mosquito density obtained a significance value of 0.053, which means that the use of mosquito killers is not effective for controlling Aedes Aegypti mosquitoes.
HUBUNGAN PENGALAMAN PREHOSPITAL DENGAN PERILAKU PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN LUKA BAKAR Sariaman Purba; Chindy Madayanti; Cucu Cahyati; Delia Ramadhanti
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka bakar dapat terjadi di mana saja, sewaktu-waktu dan seringkali tidak terduga sehingga korban tidakmendapatkan pertolongan pertama yang benar. Luka bakar sangat berbahaya, jika salah dan terlambat dalampenanganan akan berakibat fatal dari kecacatan hingga kematian. Tingkat mortalitas dan morbiditas akibat lukabakar di negara berkembang sekitar 11,6 per 100.000 penduduk. Salah satu cara dalam menangani tingkatkeparahan luka bakar sangat dibutuhkan penanganan awal penderita sebelum dibawa ke pelayanan kesehatan.Penanganan pertama luka bakar adalah untuk memberikan pertolongan pertama di tempat kejadian dengan cepatdan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa ke rumah sakit agar kejadian yang lebihburuk dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengalaman prehospital denganperilaku pertolongan pertama pada pasien luka bakar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analitikkuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Populasi pada penelitian ini yaitu pasien luka bakar yang dilakukanperawatan di Rumah Sakit, yaitu sebanyak 34 pasien luka bakar dalam 1 bulan. Sampel pada penelitian inisebanyak 34 responden dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisa datadilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan dari 34 responden,sebanyak 14 responden (41,2%) dengan pengalaman prehospital cukup, dan sebanyak 21 responden (61,8%)dengan perilaku pertolongan pertama luka bakar positif. Hasil uji chi square didapatkan nilai p value 0,001 (pvalue < 0,05), yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubunganpengalaman prehospital dengan perilaku pertolongan pertama pada pasien luka bakar, sehingga disarankan untukdapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pertolongan pertama yang tepat dalampenanganan pasien dengan luka bakar.
Evidence-Base Nursing Pemberian Buah Pisang Gepok Hijau untuk Menurunkan Motilitas Usus Pasien dengan Diare Kurniawan, Rahmat; Yona, Sri; Zahra, Anggri Noorana; Purba, Sariaman; Zaki, Muhammad
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 15, No 1 (2024): Januari-Maret 2024
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf15136

Abstract

Indigestion can be manifested by various signs and symptoms, one of which is intestinal motility. Digestive disorders are one of the results of decreased body immunity, which can occur in several patient conditions, such as immunosuppressants undergoing chemotherapy and immunocompromise in patients with HIV/AIDS. In patients with immunosuppressants and immunocompromise, diarrhea can occur. This study aimed to determine the effect of giving green gepok bananas to reduce intestinal motility in patients with diarrhea. The design of this study was quasi-experimental involving 15 patients with diarrhea, who were selected using a purposive sampling technique. Data on motility was obtained through physical examination, then changes in motility between before and after intervention were analyzed using paired samples t-test. The results showed that the p-values for the motility indicators were: frequency of defecation = 0.001, stool consistency = 0.001 and bowel sounds = 0.001. Based on the results of this analysis, it could be concluded that giving green gepok bananas is effective in reducing intestinal motility indicators including diarrhea frequency, stool consistency and intestinal ulcers.Keywords: green gepok banana; diarrhea; immunosuppressants; immunocompromise ABSTRAK Gangguan pencernaan dapat dimanifestasikan dengan berbagai tanda dan gejala salah satunya adalah motilitas usus. Gangguan pencernaan merupakan salah satu akibat dari imunitas tubuh yang menurun, yang dapat terjadi pada beberapa kondisi pasien, seperti imunosupresan yang menjalani kemoterapi dan immunocompromise pada kondisi pasien dengan HIV/AIDS. Pada kondisi pasien dengan imunosupresan dan immunocompromise, dapat terjadi kondisi diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian buah pisang gepok hijau untuk menurunkan motilitas usus pasien dengan diare. Desain penelitian ini adalah eksprerimental kuasi dengan melibatkan 15 pasien dengan diare, yang dipilih dengan teknik pengambilan purposive sampling. Data tentang motilitas diperoleh melalui pemeriksaan fisik, lalu perubahan motilitas antara sebelum dan sesudah intervensi dianalisis menggunakan paired samples t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p untuk indikator-indikator motilitas adalah: frekuensi buang air air besar = 0,001, konsistensi feses = 0,001 dan bising usus = 0.001. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian pisang gepok hijau efektif untuk menurunkan indikator motilitas usus meliputi frekuensi diare, konsistensi feses dan bisung usus.Kata kunci: pisang gepok hijau; diare; imunosupresan; immunocompromise
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA PENANGANAN LUKA BAKAR Purba, Sariaman; Rukasa, Dede; Susanti, Yuyung
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus luka bakar menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018 memperkirakan terjadi 195.000kematian pertahun disebabkan karena luka bakar, dari data yang setiap tahunnya di Amerika Serikat kurang lebih2,5 juta orang yang mengalami luka bakar, Berdasarkan data dari departemen kesehatan RI sepanjang tahun 2012-2014 terdapat 3.518 kasus luka bakar di Indonesia. Angka kejadian luka bakar dalam datanya terus meningkatdari 1.186 kasus pada 2012 menjadi 1.123 kasus di 2013 dan 1.209 kasus luka bakar pada tahun 2014, menurutdata RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) 2018 proporsi jenis cedera luka bakar di Jawa Barat yaitu 1,6%, diKabupaten Bogor pada bulan Januari sampai bulan November 2018 terdapat 22 kasus kebakaran namun tidak adakorban jiwa ataupun korban yang luka, penyebab kebakaran berasal dari kebocoran gas LPG, konsleting listrik,dan bensin yang tersulut korek api, Salah satu cara untuk mengatasi kasus luka bakar tersebut bisa dilakukandengan menggunakan pertolongan pertama luka bakar. Pertolongan pertama merupakan langkah tercepat yangdilakukan di luar rumah sakit untuk menyelamatkan nyawa seseorang, Keberhasilan dalam memberikanpenanganan pertama luka bakar tentu memerlukan sebuah cara agar responden memiliki pengetahuan yang luas,untuk mencapai keberhasilan tersebut tentu memerlukan sebuah cara agar pengetahuan sampai di responden. Caratersebut yakni menggunakan teknik promosi kesehatan. Promosi kesehatan tersebut melalui pendidikan kesehatan,Tujuan riset ini diketahuinya “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Pertolongan PertamaPenanganan Luka Bakar”. Jenis riset yaitu Experiment atau percobaan, dengan desain riset Pre-ExperimentalDesigns yaitu Rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Sampel riset sebesar 20 responden usia 16 – 40tahun, digunakan teknik Accidental Sampling. Instrument penelitian berupa angket. Analisa Univariat danBivariat dengan uji Prasyarat yang terbagi menjadi “Uji Homogenitas, Uji Normalitas dan Uji Hipotesis”.Hasil riset didapatkan jika hasil Uji Hipotesis Non Parametric Wilcoxon Signed Rank Test yaitu 0,000. Maka Pvalue < 0,05 (Ho ditolak, Ha diterima) berarti “terdapat Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap PengetahuanPertolongan Pertama Penanganan Luka Bakar”. Peneliti berharap riset ini dapat memberikan gambaran dan acuanagar adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman pada Responden dalam melakukan pertolongan pertamapenanganan luka bakar
Evidence Based Nursing Jacobson’s Progressive Muscle Relaxation untuk Mengurangi Kecemasan dan Depresi pada Pasien Dengan Hiv Retnowati, Retnowati; Waluyo, Agung; Zahra, Anggri Noorana; Purba, Sariaman
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 1 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i1.9001

Abstract

Kecemasan dan depresi yang tidak di obati akan mengganggu proses perawatan HIV dan mengarah pada ketidakpatuhan pengobatan ARV (Manavalan et al., 2023), penurunan kesehatan mental dan kesejahteraan pada ODHA berhubungan dengan jumlah CD4, dan jumlah CD4 yang rendah dapat menjadi indikator depresi yang tidak diobati (Ramirez-garcia et al., 2019). Jacobson’s Progresive Muscle Relaxation (JPMR) telah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis masalah kesehatan termasuk untuk mengatasi kecemasan dan depresi pada pasien dengan HIV/AIDS. Dengan metode one group pre test dan post test, partisipan sebanyak 20 responden. Dengan kriteria inklusi pasien HIV/AIDS berusia lebih dari 20 tahun, dan mengalami kecemasan dan depresi. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah pasien dengan gangguan depresi berat dan terdapat gangguan system neurologis. Menggunakan instrumen Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) untuk mengukur skor pre test dan post test terhadap kecemasan dan depresi yang dirasakan oleh pasien HIV/AIDS yang berobat ke poliklinik Wijayakusuma RSUP Fatmawati. Pemberian intervensi teknik Jacobson’s Progresive muscle relaxation pada pasien dengan HIV terbukti efektif, efisien merupakan metode non-invasif yang sederhana, hemat biaya dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja untuk menurunkan kecemasan dan depresi pada pasien dengan HIV. Kata Kunci: Jacobson’s Progresive muscle relaxation, kecemasan, depresi orang dengan HIV/AIDS
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang P3K terhadap Tingkat Pengetahuan Orang Tua dalam Penanganan Cedera Anak Balita Fitria Hari Wibawati; Julianto Laia; Sri Redjeki; Retno Dwi Santi; Yuli Ana; Sariaman Purba
Jurnal Insan Cendekia Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v9i1.923

Abstract

Pendahuluan: Cedera merupakan masalah kesehatan di dunia dan Indonesia sebagai penyebab utama kematian pada anak. Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada kasus cedera dalam rumah tangga adalah dengan melakukan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pentingnya penanganan cedera yang tepat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang P3K terhadap tingkat pengetahuan orang tua dalam penanganan cedera anak balita. Metode : Desain penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental dengan one group pretest posttest design, populasi 40 responden, sampel 40 responden dengan teknik pengambilan sampel acidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan penanganan cedera anak balita melalui google form. penyuluhan P3K dilaksanakan dengan mengundang ibu dengan anak balita melalui zoom meeting. Uji statististik yang digunakan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil : Distribusi frekuensi pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan sebanyak 25 (62.5%) memiliki pengetahuan kurang, sedangkan sesudah dilakukan penyuluhan terdapat 36 responden (90%) memiliki pengetahuan baik. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0.000. Kesimpulan : Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentag P3K terhadap tingkat pengetahuan orang tua dalam penanganan cedera anak balita.
Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Pelayanan Keperawatan Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dan Intensive Care Unit (ICU) Muhajirin, Al; Setiyadi, Agus; Rasid, Harun Al; Mulyati, Tri; Retno, Yosy; Tania, Sara; Purba, Sariaman; Redjeki, Sri; Yunita, Yunita; Gita, Irma
JURNAL KEBIDANAN, KEPERAWATAN DAN KESEHATAN (BIKES) Vol 5, No 1 (2025): J-BIKES JULI
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-bikes.v5i1.128

Abstract

Stres yang dialami karyawan akibat lingkungan yang dihadapinya akan mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerjanya. Kinerja yang menurun salah satunya dapat disebabkan oleh stres yang dialami karyawan. Kinerja seorang perawat dapat dilihat dari mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan stres kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan berupa analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu dengan jumlah sampel sebanyak 35 responden. Pengumpulan data diperoleh melalui penyebaran kuosioner PSS 10 untuk variabel stress kerja dan lembar observasi untuk menilai kinerja. Analisa data yang digunakan adalan univariat dan bivariat dengan uji kendall’s tau. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value sebesar 0,000 yang artinya p-value 0,05 sehingga Ha diterima.  Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan stres kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Diharapkan dapat menjadi masukan kepada pihak manajemen RS khususnya untuk memberikan pelatihan, motivasi, maupun reward kepada perawat, sehingga kinerja perawat akan baik dan stress kerja perawat dapat berkurang.