Menurut World Health Organization (WHO)/ United NationsChildren’s Fund (UNICEF), lebih dari 50 % kematian anak balitaterkait dengan keadaan kurang gizi, dan dua pertiga diantarakematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yangkurang tepat pada bayi dan anak, seperti tidak dilakukan inisiasimenyusu dini dalam satu jam pertama setelah lahir dan pemberianMP-ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan. Pada bayi dananak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhandan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini akanberlanjut hingga dewasa. Posyandu merupakan tempat untukmendeteksi permasalahan gizi. Permasalahan gizi yang bisadideteksi di posyandu salah satunya adalah gizi buruk dan gizikurang. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini bidan bersertifikatInfantand young child feeding in emergency counselling coursestrengthening capacity of NGOs humanitarian actors dariUNICE.Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikanpengetahuan dan ketrampilan tentang pengelolaan MP-ASI yangtepat untuk bayi dan balita agar dapat digunakan oleh kader dalammenttransfer ilmu kepada masyarakat.Metode yang digunakanadalah dengan ceramah,diskusi dan demonstrasi. Sasaranpengabdian masyarakat adalah 22 ibu kader di wilayah Rw 09Kalurahan Nusukan Kadipiro Surakarta, mengukur keberhasilanpengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara pretest dan posttest Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan nilai asympsig = 0,000< ? =0,05 yang berati bahwa pemberian informasi danpengelolaan MP-ASI berpengaruh terhadap peningkatanpengetahuan kader posyandu dalam pemberian makanan bayi danAnak di Surakarta. Kesimpulan, Pemberian Informasi danpengelolaan MP-ASI berpengaruh terhadap peningkatanpengetahuan kader posyandu dalam pemberian makanan bayi dananak di Surakarta.
Copyrights © 2018