Peningkatan populasi lansia saat ini sejalan dengan permasalahan kesehatan yang juga meningkat pada lansia. Permasalahan kesehatan tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup dan merupakan tantangan bagi keluarga dan masyarakat. Permasalahan kesehatan pada lansia yang sering terjadi adalah penyakit degeneratif, salah satunya yaitu Osteoarthritis (OA). Prevalensi OA di Indonesia sendiri mencapai 23,6% - 31,3% dan diperkirakan 1-2 juta lansia menderita cacat akibat OA. Penanganan pada osteoarthritis lutut bertujuan untuk mengurangi nyeri terutama nyeri gerak yang diakibatkan karena adhesi dan spasme otot, meningkatkan aktifitas fungsional dan mencegah disabilitas. Modalitas fisioterapi yang digunakan dalam penanganan osteoarthritis lutut yaitu graston technique dan traksi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara intervensi graston technique dengan penambahan traksi pada intervensi graston tehnique terhadap penurunan nyeri gerak pada lansia dengan osteoarthritis lutut. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pendekatan Quasi Experiment yang dilakukan untuk mencari sebab akibat dengan desain penelitian pre and post test with group control. Desain penelitian tersebut membandingkan antara 2 kelompok (kelompok perlakuan dan kelompok kontrol). Kelompok perlakuan diberikan intervensi graston technique dan kelompok kontrol diberikan traksi dan graston technique. Pemeriksaan menggunakan Numeric Rating Scale dan Time Up and Go Test. Hasil analisis menggunakan uji Independent sample t test didapatkan nilai p sebesar 0,002. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perbedaan pengaruh antara pemberian graston technique dan traksi pada OA.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019