Asupan makan menjadi faktor langsung yang dapat mempengaruhi status gizi remaja. Jumlah konsumsi makanan yang berlebih atau kurang akan mengakibatkan timbulnya masalah gizi. Hasil survey dari dua Sekolah Menengah Atas di Kota Surakarta menunjukkan 16,46% remaja mengalami gizi lebih (overweight). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan status gizi remaja Sekolah Menengah Atas di kota Surakarta. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja kelas XI dan XII SMA Negeri 7 Surakarta dan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta sebanyak 943 siswa dengan jumlah sampel 88 siswa. Data aktivitas fisik diperoleh dari kuesioner Physical Activity Questionnaire for Adolescents (PAQ-A) dan status gizi diperoleh berdasarkan pengukuran antropometri. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi- Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,4% remaja memiliki aktivitas fisik paling banyak dengan kategori ringan. Sebanyak 68,2% remaja memiliki status gizi paling banyak dengan kategori baik. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi remaja Sekolah Menengah Atas di kota Surakarta (p = 0.0001). Remaja yang memiliki aktivitas fisik kurang 4,942 kali lebih berisiko memiliki status gizi yang tidak normal. Remaja diharapkan dapat menyeimbangkan aktivitas fisik dengan status gizi.
Copyrights © 2022