Prosiding University Research Colloquium
Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan

Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Bell’s Palsy di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM. Soedjarwadi

Rahman, Farid (Unknown)
Tiabarte, Nabila (Unknown)
Habibah, Maryam (Unknown)
Faradilla, Arvindha (Unknown)
Oviandar, Ory Kusti (Unknown)
Sukatwo, S (Unknown)



Article Info

Publish Date
04 Jan 2023

Abstract

Bell’s palsy adalah gangguan saraf dimana terjadinya kelemahan atau kelumpuhan saraf perifer dari nervus VII yang penyebabnya belum diketahui secara pasti dengan onset akut dalam waktu 72 jam tanpa adanya penyakit neurologis lainnya. Prevalensi angka kejadian secara global yaitu 15 – 20 per 100.000 dengan 40.000 kasus baru setiap tahun. Prognosis tergantung pada jenis lesi. Sekitar 70% pasien pulih sepenuhnya dalam waktu 6 bulan dan 30% pasien tidak pulih sepenuhnya. Seorang perempuan berumur 49 tahun, berprofesi sebagai petani dan muslim, berdomisili di Randulanang, klaten. Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada pasien, ditemukan adanya asimetri pada salah satu sisi wajah terutama mulut yang merot ke kiri, adanya keterbatasan saat mengedipkan mata, keterbatasan bersiul, keterbatasan dalam mengerutkan dahi, tersenyum. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan fisioterapi dalam meningkatkan kekuatan otot-otot wajah dan meningkatkan kemampuan fungsional otot-otot wajah. Modalitas fisioterapi yang bisa digunakan untuk menangani problematika pasien bell’s palsy adalah infra red, electrical stimulation, dan massage. Metode yang digunakan berupa rancangan studi kasus tunggal dengan melakukan pengukuran ugo fisch scale dan manual muscle testing yaitu membandingkan antara skor sebelum dan sesudah intervensi. Setelah dilakukan terapi selama 2 kali didapati adanya peningkatan skala ugo fisch scale pada T1 : 54 menjadi T2: 88. Terdapat peningkatan kekuatan otot wajah frontalis pada T1: 1 menjadi T2: 3, otot corrugator supercilii T1: 3 menjadi T2: 5, otot procerus T1: 1 menjadi T2: 3, otot orbicularis oculi T1: 3 menjadi T2: 5, otot nasalis T1: 1 menjadi T2: 3, otot depressor anguli oris T1: 1 menjadi T2: 3, otot orbicularis oris T1: 3 menjadi T2: 5, otot buccinator T1: 1 menjadi T2: 3.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

proceeding

Publisher

Subject

Humanities Computer Science & IT Environmental Science Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Medicine & Pharmacology

Description

University Research Colloquium (URECOL) merupakan forum seminar nasional yang memberikan kesempatan untuk diseminasi, diskusi, dan mendapatkan follow up atas luaran penelitian maupun pengabdian kepada ...