Subjective well-being sangat penting dimiliki oleh mahasiswa, terutama mahasiswa fakultas kedokteran. Faktor yang mempengaruhi subjective well-being pada mahasiswa fakultas kedokteran adalah kesehatan dan gaya hidup. perilaku merokok merupakan salah satu gaya hidup yang dipercaya dapat menghilangkan stres pada mahasiswa terutama mahasiswa kedokteran.  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, perilaku merokok dapat menurunkan subjective well-being. untuk mengetahui perilaku merokok dengan subjective well-being pada mahasiswa sarjana pendidikan dokter dalam menghadapi pembelajaran tatap muka. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain survei analitik dan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 139 mahasiswa kedokteran di Bandar Lampung. Alat ukur yang digunakan adalah data demografi mahasiswa dan Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS), Satisfaction With Life Scale (SWLS) dan Health Promoting Lifestyle Profile II (HPLP II). sebagian besar responden memiliki tingkat perilaku merokok ringan (80,6%) dan subjective well-being (38,8%). Hasil analisis korelasi didapatkan p-value 0,000. terdapat korelasi perilaku merokok dengan subjective well-being pada mahasiswa sarjana pendidikan dokter dalam menghadapi pembelajaran tatap muka di Bandar Lampung.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023