Lingkungan pekerjaan karyawan perusahaan startup yang sangat dinamis bergantung pada keadaan yang dibutuhkan, terkadang seorang karyawan dapat memegang dua atau lebih deskripsi pekerjaan yang berbeda, tekanan pekerjaan saat adanya deadline dan dibutuhkan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, serta dituntut untuk terus berinovasi menyebabkan timbulnya stres kerja. Untuk dapat mengatasi stress kerja yang dialami dibutuhkan adanya kemampuan mengenali dan mengelola emosi sehingga dapat menemukan pemecahan masalah dan mengubah tekanan yang dialami dengan memiliki kecerdasan emosi.a Tujuan penelitian ini untuk menguji secara empiris hubungan antara kecerdasan emosi dan stres kerja pada karyawan perusahaan startup. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik incidental sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 223 karyawan startup. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment Pearson. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar -0,345 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,01). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan startup yang memiliki kemampuan mengenali emosi, mengelola emosi, berpikir, merencanakan, dan pemecahan masalah yang ada pada diri individu dengan memiliki kemampuan kecerdasan emosi yang tinggi, maka permasalahan yang ada akan mampu untuk dikendalikan oleh individu tersebut sehingga stres kerja akan menurun.
Copyrights © 2023