Tumbuhan yang melimpah membuat masyarakat memanfaatkannya sebagai bahan pangan, sandang, bahan bangunan, serta obat tradisional. Tumbuhan turi memiliki kandungan senyawa fenolik, tannin, flavonoid, karbohidrat, protein, alkaloid dan glikosida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas akut ekstrak etanol turi putih terhadap gejala toksik, pengamatan makroskopis organ hati dan pengukuran kadar bilirubin dan alkalin fosfatase . Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik menggunakan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Design. Tikus terbagi menjadi 4 kelompok yaitu kontrol normal, dosis 10.000, 15.000 dan 20.000 mg/kgBB, kemudian mengamati gejala toksik makroskopis, kadar bilirubin dan alkalin fosfatase. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa bunga turi mengandung senyawa alkaloid, saponin, tannin, steroid dan triterpenoid. Pada pengamatan makroskopis organ hati menunjukkan dalam kondisi normal. Berdasarkan uji One Way Annova pada kadar bilirubin dan alkalin fosfatase menunjukkan hasil kadar bilirubin p<0,05 (0,000) dan kadar alkalin fosfatase p<0,05 (0,004). Dapat disimpulkan bahwa dosis penggunaan ekstrak etanol bunga turi putih dengan variasi 10.000, 15.000 dan 20.000 mg/kgBB menunjukkan adanya toksisitas akut ekstrak bunga turi putih berdasarkan gejala toksik yang ditimbulkan namun belum sampai menimbulkan kematian pada hewan coba tetapi menimbulkan efek toksik terhadap kadar bilirubin dan alkalin fosfatase pada organ hati tikus.
Copyrights © 2023