Sari Pediatri
Vol 25, No 3 (2023)

Persalinan Sectio Caesarean dan Pemberian Air Susu Ibu Sebagai Faktor Risiko Hiperbilirubinemia Neonatorum

Putu Indah Budiapsari (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa/Rumah Sakit Umum Famili Husada)
I Nyoman Supadma (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa/Rumah Sakit Umum Famili Husada)
Ni Wayan Winianti (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa/Rumah Sakit Umum Famili Husada)



Article Info

Publish Date
31 Oct 2023

Abstract

Latar belakang. Kejadian hiperbilirubinemia pada bayi yang dilahirkan secara sectio caesarean cukup tinggi baik pada bayi cukup bulan maupun kurang bulan.Tujuan. Untuk mengetahui persalinan sectio caesarean dan pemberian air susu ibu dengan sebagai faktor risiko kejadian hiperbilirubinemia neonatorum Metode. Rancangan penelitian ini adalah kasus kontrol. Sampel yang digunakan adalah sampel bayi usia 0-28 hari yang mengalami hiperbilirubinemia kelompok kasus dan bayi yang tidak hiperbilirubinemia sebagai kontrol, yang dirawat di Rumah Sakit Umum Famili Usada Gianyar selama periode penelitian. Variabel bebas yang diteliti adalah cara lahir dan pemberian air susu ibu. Penelitian ini mengambil lokasi di ruang bersalin dan poliklinik anak dalam kurun waktu Agustus-Oktober 2022. Sampel penelitian adalah bayi usia 0-28 hari yang dilahirkan secara sectio caesareanHasil. Bayi yang lahir dengan prosedur sectio caesarean meningkatkan risiko hiperbilirubinemia dengan OR 2,72, pemberian air susu ibu menurunkan risiko hiperbilirubinemia atau sebagai faktor protektif dengan OR 0,09 dengan p<0,05.Kesimpulan. Persalinan sectio caesarean meningkatkan risiko hiperbilirubinemia dan pemberian air susu ibu menurunkan risiko hiperbilirubinemia pada neonatus.

Copyrights © 2023