Pertumbuhan labu kuning di Indonesia cukup tinggi, kondisi ini hendaknya dibarengi dengan pemanfaatan secara optimal salah satunya dengan diolah menjadi tepung. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah tepung labu kuning dapat dioptimalkan dalam pembuatan berbagai jenis produk termasuk pada almond crispy. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan tiga jenis perlakuan yaitu almond crispy dengan penggunaan tepung labu kuning sebanyak 20%, 40%, dan 60%, almond crispy kemudian diujikan kepada lima orang panelis ahli menggunakan uji organoleptik berupa uji mutu hedonik terhadap aspek warna, aroma, rasa, tekstur, kerapuhan, dan ketebalan. Hasil analisis menunjukkan ketiga persentase tepung labu kuning memperoleh nilai terbaik untuk aspek rasa manis. Nilai terbaik untuk aspek warna ialah pada penggunaan tepung labu kuning sebanyak 60%. Nilai terbaik untuk aspek aroma butter dan ketebalan ialah pada penggunaan tepung labu kuning sebanyak 20% dan 40%. Nilai terbaik untuk aspek kerapuhan ialah pada penggunaan tepung labu kuning sebanyak 40% dan 60%. Nilai terbaik untuk aspek aroma labu kuning ialah pada penggunaan tepung labu kuning sebanyak 20%. Nilai terbaik untuk aspek tekstur, rasa butter, dan rasa labu kuning ialah pada penggunaan tepung labu kuning sebanyak 40%. Dapat disimpulkan bahwa almond crispy dengan penggunaan tepung labu kuning sebanyak 40% merupakan produk dengan kualitas organoleptik terbaik. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan tepung labu kuning dapat dioptimalkan dalam p
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023