Adanya larangan untuk menampilkan contoh wujud rokok di layar televisi. Membuat para perusahaan Rokok mempromosikannya dengan cara menawarkan ideologi, gaya hidup, dan imaji yang digambarkan melalui tanda dan bahasa. Salah satunya dengan mengangkat simbol-simbol kejantanan atau maskulin pada iklan rokok di televisi. Untuk tetap bisa beriklan, agency periklanan U-Mild melakukan strategi dengan menciptakan iklan rokok kreatif. Iklan rokok U-Mild ini mengandung kode-kode para cowok. Maka penelitian ini berusaha mengetahui bagaimana analisis resepsi khalayak terhadap isi pesan pada Iklan TVC Rokok U-Mild Cowo tau Versi (“Peluk Boleh Lama Jangan” , “Harus Pinter Bagi Waktu”, “Makin Dekat Makin Nekat”). Penelitian ini menggunakan metode analisis resepsi dengan melakukan wawancara kepada responden yang telah memenuhi kriteria tertentu.Teori yang digunakan adalah Teori Encoding-decoding oleh Stuart Hall. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 3 kategori resepsi dalam iklan U Mild pada penonton. Tujuh orang kategori Dominant Hegemonic, satu orang dalam kategori Negotiated, dan tidak ditemukan Narasumber pada posisi Oppositional.
Copyrights © 2022