Bertambahnya jumlah penduduk mendorong masyarakat Baduy untuk beradaptasi dengan situasi baru yang berdampak pada berkurangnya lahan untuk pemukiman dan pertanian. Modernisasi juga mempengaruhi masyarakat Baduy untuk menyesuaikan inti budaya mereka dengan situasi baru yang tak dapat dihindari. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologi budaya untuk mengidentifikasi elemen-elemen inti budaya masyarakat Baduy yang mengalami penyesuaian dalam konteks lingkungan alam, serta mendeskripsikan pengelolaan sumber daya alam berbasis eko-spiritualitas. Penelitian dilakukan pada masyarakat Baduy di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam, studi lapangan, dan penelusuran literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik masyarakat Baduy Dalam maupun Baduy Luar melakukan penyesuaian adaptif untuk mengatasi keterbatasan lahan dan tekanan modernisasi. Strategi adaptif yang digunakan mencakup mengubah masa bera, mengolah lahan di luar wilayah adat, dan berdagang dengan menggunakan teknologi modern. Namun, masyarakat Baduy Dalam memiliki keterbatasan dalam memilih strategi adaptif karena aturan adat yang ketat, sementara Baduy Luar lebih fleksibel dalam beradaptasi karena kelonggaran aturan adat mereka. Selain itu, ekospiritualitas menjadi landasan pandangan masyarakat Baduy dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat Baduy beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan modernisasi sambil mempertahankan nilai-nilai budaya mereka.
Copyrights © 2023