Claim Missing Document
Check
Articles

The Relationship of Community’s Participation with The Sustainability of Ecology, Sosio-Culture and Economic in Marine Ecotourism Utami, Putri Ria; Mardiana, Rina
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.836 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.1.4.509-522

Abstract

Community’s participation in marine ecotourism potential is important because people have the landscape and culture potential sale value as marine ecotourism attraction. The purpose of this study was to analyze the relation of community’s participation with sustainability of ecology, socio-culture and economic life of local communities in marine ecotourism Pahawang Island. This research was a quantitative research with survey method, supported by qualitative data. The number of samples in this study was 50 respondents, which cosists of the member participants in marine ecotourism Pahawang Island. The results showed that community’s participation level has medium correlation and significant relation to sustainability’s of ecology level and sustainability’s of socio-culture level. While, community’s participation level shows a very strong correlation and significant relation to sustainability’s of economic level. Keywords : ecology sustainability, economic, marine ecotourism, participation, socio-culture================================================== ABSTRAKPartisipasi aktif dari masyarakat dalam mengelola potensi ekowisata bahari sangat penting karena bentang alam dan potensi budaya memiliki nilai jual sebagai daya tarik ekowisata bahari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan partisipasi masyarakat terhadap keberlanjutan ekologi, sosial-budaya dan ekonomi masyarakat setempat dalam ekowisata bahari Pulau Pahawang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survey dengan didukung data kualitatif. Jumlah sampel penelitian sebanyak 50 responden yang merupakan pengelola ekowisata bahari Pulau Pahawang. Hasil penelitian menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat terhadap tingkat keberlanjutan ekologi dan tingkat keberlanjutan sosial-budaya menunjukkan hubungan cukup dan signifikan. Sedangkan, tingkat partisipasi masyarakat memiliki hubungan kuat dan signifikan terhadap tingkat keberlanjutan ekonomi.Kata Kunci : ekonomi, ekowisata bahari, keberlanjutan ekologi, sosial-budaya, partisipasi
Hubungan Partisipasi Masyarakat dengan Keberlanjutan Ekologi, Sosial-Budaya dan Ekonomi dalam Ekowisata Religi Rachman, Mohammad Irfan; Mardiana, Rina
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.728 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.4.509-524

Abstract

Community-based ecotourism is a rural development through a tourism sector that not only sell natural resources but also contributes to environmental conservation and the active participation of communities as managers. The religious ecotourism of Kampung Batusuhunan is tourism that prioritizes the conservation of the environment by combining religious culture and the community's participation. The objective of this reseach is to analyze the relationship of community participation with the sustainability of ecology, socio-cultural and economic used quantitative research methods supported by qualitative data. The results of the research showed there is a strong and significant relationship between community participation with socio-cultural sustainability, while community participation with ecology and economic sustainability shows a moderate and significant correlation. Keywords : community’s empowerment, co-management, ecotourism, sustainability ABSTRAKEkowisata berbasis masyarakat merupakan pengembangan pedesaan melalui sektor pariwisata yang tidak hanya menjual sumberdaya wisata yang masih alami, namun juga berkontribusi terhadap upaya konservasi lingkungan serta peningkatan partisipasi aktif masyarakat sebagai pengelola. Ekowisata religi Kampung Batusuhunan merupakan pariwisata yang mengedepankan konservasi lingkungan dengan memadukan kebudayaan agama serta partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan partisipasi masyarakat dengan keberlanjutan ekologi, sosial-budaya dan ekonomi masyarakat dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara partisipasi masyarakat dengan keberlanjutan sosial-budaya, sedangkan partisipasi masyarakat dengan keberlanjutan ekologi dan keberlanjutan ekonomi menunjukkan hubungan yang cukup dan signifikan.Kata Kunci : ekowisata, keberlanjutan, pengelolaan, pemberdayaan masyarakat
HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN KEBERLANJUTAN EKOLOGI, SOSIAL-BUDAYA, DAN EKONOMI DALAM EKOWISATA DESA ADAT (The Relationship of Community’s Participation With The Sustainability of Ecology, Sosio-Culture, and Economic in Customs Village Ecotourism) Febriana, Happy; Mardiana, Rina
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.2.4.%p

Abstract

Participation is one of the important components in development, especially in rural development. Public participation is also an important factor for the sustainability of the ecological, socio-cultural, economic customs village ecotourism. This research aims to analyze the relationship of community participation with ecological sustainability in customs village ecotourism, analyze the relationship of community participation with a socio-cultural sustainability in customs village ecotourism, and analyze the relationship of the community with the participation of the economic sustainability in customs village ecotourism. This type of research is supported by quantitative research qualitative data by questionnaire and interview guide instruments are profound. Community’s participation level has medium correlation and significant relation with sustainability’s of socio-culture level. Then, community’s participation level shhas mediumcorrelation and significant relation to sustainability’s of economic level.Keywords: Complicity, correlation, customs village, sustainability  ABSTRAKPartisipasi merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan, terutama dalam pembangunan pedesaan. Partisipasi masyarakat juga menjadi faktor penting bagi keberlanjutan ekologi, sosial-budaya, dan ekonomi dalam ekowisata desa adat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan partisipasi masyarakat dengan keberlanjutan ekologi dalam ekowisata desa adat, menganalisis hubungan partisipasi masyarakat dengan keberlanjutan sosial-budaya dalam ekowisata desa adat, dan menganalisis hubungan partisipasi masyarakat dengan keberlanjutan ekonomi dalam ekowisata desa adat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif didukung oleh data kualitatif dengan instrumen kuesioner dan panduan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat memiliki hubungan sedang dan signifikan terhadap tingkat keberlanjutan ekologi. Tingkat partisipasi masyarakat memiliki hubungan sedang dan signifikan terhadap tingkat keberlanjutan sosial-budaya. Kemudian, tingkat partisipasi masyarakat memiliki hubungan sedang dan signifikan terhadap tingkat keberlanjutan ekonomi.Kata kunci: Desa adat, keberlanjutan, keterlibatan, korelasi
Dinamika Awig-Awig dan Pengaruhnya terhadap Keberlanjutan Tanah Adat Pertiwi, Putu Riana; Mardiana, Rina
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.1.125-136

Abstract

Awig-awig is a customary law that governs the life of the community in Pakraman. Environmental management and land resources in a pakraman are also regulated in the Awig-awig. Awig-awig is dynamic, which means moving and making adjustments to the conditions of society. Awig-awig dynamics that occur in pakraman are related to the sustainability of customary land in pakraman because the management of customary lands is regulated in awig-awig. This study aims to identify the local knowledge and practice of traditional customary land management, awig-awig dynamics, the sustainability of customary land from ecological, social, cultural, religious, and economic aspects and identify the influence of awig-awig dynamics on the sustainability of customary land. The research method used was survey research using questionnaire instruments to get quantitative data and in-depth interviews to get the qualitataive data. The results showed that there were awig-awig dynamics in the Traditional Village of Tenganan Pegringsingan and there was an influence of awig-awig dynamics on the sustainability of customary land.Key words: awig-awig dynamics, customary land, sustainabilityABSTRAKAwig-awig merupakan hukum adat yang mengatur tata kehidupan masyarakat di desa pakraman. Pengelolaan lingkungan dan sumberdaya tanah di suatu desa pakraman juga diatur dalam ketentuan awig-awig. Awig-awig yang terdapat di masyarakat bersifat dinamis yang artinya bergerak dan melakukan penyesuaian terhadap kondisi masyarakat. Dinamika awig-awig yang terjadi dalam desa pakraman memiliki keterkaitan terhadap keberlanjutan tanah adat di desa pakraman karena pengelolaan tanah adat diatur dalam awig-awig. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tanah adat, dinamika awig-awig, keberlanjutan tanah adat dari aspek ekologi, sosial, budaya, sistem religi, dan ekonomi serta mengidentifikasi pengaruh dinamika awig-awig terhadap keberlanjutan tanah adat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan menggunakan instrumen kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif dan metode wawancara mendalam untuk memperoleh data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi dinamika awig-awig di Desa Adat Tenganan Pegringsingan dan terdapat pengaruh dinamika awig-awig terhadap keberlanjutan tanah adat.Kata Kunci: dinamika awig-awig, keberlanjutan, tanah adat
Pengaruh Pengelolaan Hutan berbasis Kearifan Lokal terhadap Kelestarian Keanekaragaman Hayati Maulida, Mawar; Mardiana, Rina
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.3.361-376

Abstract

Hutan Adat Kasepuhan Karang merupakan salah satu hutan adat yang telah diakui keberadaannya oleh negara. Masyarakat Adat Kasepuhan Karang merupakan masyarakat yang tinggal di wilayah hutan adat tersebut karena memiliki ikatan pada lingkungan alam. Berdasarkan sejarah hidupnya, mereka meyakini kearifan lokal dalam mengelola hutan yang telah diwariskan oleh leluhur. Kearifan lokal tersebut berbentuk anjuran dan larangan yang diyakini dapat memberikan dampak pada kondisi hutan termasuk kelestarian keanekaragaman hayatinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepatuhan masyarakat adat pada anjuran dan larangan terhadap kelestarian keanekaragaman hayati di Hutan Adat Kasepuhan Karang. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan kuisioner yang didukung dengan data kualitatif melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan masyarakat menjalankan anjuran berpengaruh terhadap kelestarian keanekaragaman hayati. Sementara itu kepatuhan menjauhi larangan tidak berpengaruh terhadap kelestarian keanekaragaman hayati. Hal ini disebabkan karena masyarakat memandang larangan tidak berdampak langsung pada kondisi hutan.Kata kunci: kearifan lokal, hutan adat, kelestarian keanekaragaman hayati=====ABSTRACTKasepuhan Karang Customary Forest is one of the customary forests that has been approved by the government. Kasepuhan Karang Community is a community that lives in the customary forest that bonded with the environment. Based on their history, they believe in local wisdom to manage the forest that has been inherited by the ancestor. The local wisdom consists of suggestion and prohibition which is believed can affect the forest including the biodiversity. This research goal is to analyze the effect of conformity of community to suggestion and prohibition towards the preservation of biodiversity in Kasepuhan Karang Customary Forest. The methods used in this research is a quantitative approach by using a questionnaire supported with qualitative data by an in-depth interview. Results from this research are conformity of community to suggestion effect on the preservation of biodiversity, meanwhile conformity of community to avoid prohibition not effect on the preservation of biodiversity.Keywords: Customary forest, local wisdom, preservation of biodiversity
Pengaruh Pengelolaan Hutan berbasis Kearifan Lokal terhadap Kelestarian Keanekaragaman Hayati Maulida, Mawar; Mardiana, Rina
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 4 No. 3 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.3.361-376

Abstract

Hutan Adat Kasepuhan Karang merupakan salah satu hutan adat yang telah diakui keberadaannya oleh negara. Masyarakat Adat Kasepuhan Karang merupakan masyarakat yang tinggal di wilayah hutan adat tersebut karena memiliki ikatan pada lingkungan alam. Berdasarkan sejarah hidupnya, mereka meyakini kearifan lokal dalam mengelola hutan yang telah diwariskan oleh leluhur. Kearifan lokal tersebut berbentuk anjuran dan larangan yang diyakini dapat memberikan dampak pada kondisi hutan termasuk kelestarian keanekaragaman hayatinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepatuhan masyarakat adat pada anjuran dan larangan terhadap kelestarian keanekaragaman hayati di Hutan Adat Kasepuhan Karang. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan kuisioner yang didukung dengan data kualitatif melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan masyarakat menjalankan anjuran berpengaruh terhadap kelestarian keanekaragaman hayati. Sementara itu kepatuhan menjauhi larangan tidak berpengaruh terhadap kelestarian keanekaragaman hayati. Hal ini disebabkan karena masyarakat memandang larangan tidak berdampak langsung pada kondisi hutan.Kata kunci: kearifan lokal, hutan adat, kelestarian keanekaragaman hayati=====ABSTRACTKasepuhan Karang Customary Forest is one of the customary forests that has been approved by the government. Kasepuhan Karang Community is a community that lives in the customary forest that bonded with the environment. Based on their history, they believe in local wisdom to manage the forest that has been inherited by the ancestor. The local wisdom consists of suggestion and prohibition which is believed can affect the forest including the biodiversity. This research goal is to analyze the effect of conformity of community to suggestion and prohibition towards the preservation of biodiversity in Kasepuhan Karang Customary Forest. The methods used in this research is a quantitative approach by using a questionnaire supported with qualitative data by an in-depth interview. Results from this research are conformity of community to suggestion effect on the preservation of biodiversity, meanwhile conformity of community to avoid prohibition not effect on the preservation of biodiversity.Keywords: Customary forest, local wisdom, preservation of biodiversity
Implementation Gap of Social Forestry Policy: The Case of HKm Beringin Jaya and HTR Hajran Budi; Hariadi Kartodihardjo; Bramasto Nugroho; Rina Mardiana
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 27 No. 1 (2021)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7226/jtfm.27.1.1

Abstract

The current social forestry policy is considered to accelerate the issuance of social forestry licences, but after the licence is obtained, various difficulties and obstacles are still experienced by licence holder community to achieve the objective of social forestry policy. For this reason, this study questions who is actually stakeholder or party stipulated in social forestry regulation to carry out social forestry and facilitate community to overcome the difficulties and obstacles they experienced. This study aims to analyze the implementation gap of social forestry policy towards those stipulated in social forestry regulation compared with their implementation in the field. This research was conducted at HKm Beringin Jaya and HTR Hajran. The results show that three groups of actors are stipulated in social forestry regulation, namely community with their rights and obligations, central and regional governments with their authorities and related stakeholders to support the implementation of social forestry. In two research locations, implementation gap of social forestry policy toward three groups of actors occurred in the field. The rights that can be obtained and the obligations that must be fulfilled by licence holder communities are mostly facilitated by non-governmental organizations and are influenced by the networking capacity of the community. The authority of the central and local governments to facilitate the community is not functioning adequately at the field level due to the separate political system and authority between the central and regional governments. The involvement of other related stakeholders is considered low because of their interests that must be accommodated and requiring the capacity of the community to access stakeholders.
The Relationship of Community’s Participation with The Sustainability of Ecology, Sosio-Culture and Economic in Marine Ecotourism Putri Ria Utami; Rina Mardiana
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 1 No. 4 (2017)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.1.4.509-522

Abstract

Community’s participation in marine ecotourism potential is important because people have the landscape and culture potential sale value as marine ecotourism attraction. The purpose of this study was to analyze the relation of community’s participation with sustainability of ecology, socio-culture and economic life of local communities in marine ecotourism Pahawang Island. This research was a quantitative research with survey method, supported by qualitative data. The number of samples in this study was 50 respondents, which cosists of the member participants in marine ecotourism Pahawang Island. The results showed that community’s participation level has medium correlation and significant relation to sustainability’s of ecology level and sustainability’s of socio-culture level. While, community’s participation level shows a very strong correlation and significant relation to sustainability’s of economic level. Keywords : ecology sustainability, economic, marine ecotourism, participation, socio-culture================================================== ABSTRAKPartisipasi aktif dari masyarakat dalam mengelola potensi ekowisata bahari sangat penting karena bentang alam dan potensi budaya memiliki nilai jual sebagai daya tarik ekowisata bahari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan partisipasi masyarakat terhadap keberlanjutan ekologi, sosial-budaya dan ekonomi masyarakat setempat dalam ekowisata bahari Pulau Pahawang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survey dengan didukung data kualitatif. Jumlah sampel penelitian sebanyak 50 responden yang merupakan pengelola ekowisata bahari Pulau Pahawang. Hasil penelitian menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat terhadap tingkat keberlanjutan ekologi dan tingkat keberlanjutan sosial-budaya menunjukkan hubungan cukup dan signifikan. Sedangkan, tingkat partisipasi masyarakat memiliki hubungan kuat dan signifikan terhadap tingkat keberlanjutan ekonomi.Kata Kunci : ekonomi, ekowisata bahari, keberlanjutan ekologi, sosial-budaya, partisipasi
Hubungan Partisipasi Masyarakat dengan Keberlanjutan Ekologi, Sosial-Budaya dan Ekonomi dalam Ekowisata Religi Mohammad Irfan Rachman; Rina Mardiana
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 2 No. 4 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.2.4.509-524

Abstract

Community-based ecotourism is a rural development through a tourism sector that not only sell natural resources but also contributes to environmental conservation and the active participation of communities as managers. The religious ecotourism of Kampung Batusuhunan is tourism that prioritizes the conservation of the environment by combining religious culture and the community's participation. The objective of this reseach is to analyze the relationship of community participation with the sustainability of ecology, socio-cultural and economic used quantitative research methods supported by qualitative data. The results of the research showed there is a strong and significant relationship between community participation with socio-cultural sustainability, while community participation with ecology and economic sustainability shows a moderate and significant correlation. Keywords : community’s empowerment, co-management, ecotourism, sustainability ABSTRAKEkowisata berbasis masyarakat merupakan pengembangan pedesaan melalui sektor pariwisata yang tidak hanya menjual sumberdaya wisata yang masih alami, namun juga berkontribusi terhadap upaya konservasi lingkungan serta peningkatan partisipasi aktif masyarakat sebagai pengelola. Ekowisata religi Kampung Batusuhunan merupakan pariwisata yang mengedepankan konservasi lingkungan dengan memadukan kebudayaan agama serta partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan partisipasi masyarakat dengan keberlanjutan ekologi, sosial-budaya dan ekonomi masyarakat dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara partisipasi masyarakat dengan keberlanjutan sosial-budaya, sedangkan partisipasi masyarakat dengan keberlanjutan ekologi dan keberlanjutan ekonomi menunjukkan hubungan yang cukup dan signifikan.Kata Kunci : ekowisata, keberlanjutan, pengelolaan, pemberdayaan masyarakat
Dinamika Awig-Awig dan Pengaruhnya terhadap Keberlanjutan Tanah Adat Putu Riana Pertiwi; Rina Mardiana
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.1.125-136

Abstract

Awig-awig is a customary law that governs the life of the community in Pakraman. Environmental management and land resources in a pakraman are also regulated in the Awig-awig. Awig-awig is dynamic, which means moving and making adjustments to the conditions of society. Awig-awig dynamics that occur in pakraman are related to the sustainability of customary land in pakraman because the management of customary lands is regulated in awig-awig. This study aims to identify the local knowledge and practice of traditional customary land management, awig-awig dynamics, the sustainability of customary land from ecological, social, cultural, religious, and economic aspects and identify the influence of awig-awig dynamics on the sustainability of customary land. The research method used was survey research using questionnaire instruments to get quantitative data and in-depth interviews to get the qualitataive data. The results showed that there were awig-awig dynamics in the Traditional Village of Tenganan Pegringsingan and there was an influence of awig-awig dynamics on the sustainability of customary land.Key words: awig-awig dynamics, customary land, sustainabilityABSTRAKAwig-awig merupakan hukum adat yang mengatur tata kehidupan masyarakat di desa pakraman. Pengelolaan lingkungan dan sumberdaya tanah di suatu desa pakraman juga diatur dalam ketentuan awig-awig. Awig-awig yang terdapat di masyarakat bersifat dinamis yang artinya bergerak dan melakukan penyesuaian terhadap kondisi masyarakat. Dinamika awig-awig yang terjadi dalam desa pakraman memiliki keterkaitan terhadap keberlanjutan tanah adat di desa pakraman karena pengelolaan tanah adat diatur dalam awig-awig. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan praktik pengelolaan tanah adat, dinamika awig-awig, keberlanjutan tanah adat dari aspek ekologi, sosial, budaya, sistem religi, dan ekonomi serta mengidentifikasi pengaruh dinamika awig-awig terhadap keberlanjutan tanah adat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan menggunakan instrumen kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif dan metode wawancara mendalam untuk memperoleh data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi dinamika awig-awig di Desa Adat Tenganan Pegringsingan dan terdapat pengaruh dinamika awig-awig terhadap keberlanjutan tanah adat.Kata Kunci: dinamika awig-awig, keberlanjutan, tanah adat
Co-Authors Ade Octavia Adiwibowo, Suryo Agus Solikhin, Agus Agustia, Yesi Ahmad, Risdawati Amperanoto, Agus Arief Sabdo Yuwono Arya Hadi Dharmawan Aulia Andi Mustika Bayu Eka Yulian Bramasto Nugroho Budi Budi Budi Budi Budi Kuncahyo Budi Purwanto Candra, Hadi De, Sevana Dodik Ridho Nurrochmat Dwi Utami , Anisa Eka Maulidiya, Sherly Ekarini, Farina Ekawati Sri Wahyuni Elham, Elham Emma Hijriati Endriatmo Soetarto Fatah, Fadillah Abdul Febriana, Happy Febrita, Joana Fifi Gus Dwiyanti Galih Andreanto Handian Purwawangsa Hartati, Yuli Hidayah, Zahra Nurul Hudaya, Aang IBNUL QAYIM Indah Pratiwi Anhar IPB, BPKB Iqbal Abdul Muqsith ISKANDAR ZULKARNAEN SIREGAR Kartika Sari Kartodihardjo, Hariadi Khairina, Winda Hidayatul Khairunnisa, Zayyaan Nabiila Khoirunisa, Hana Lala M Kolopaking M. Syamsul Maarif Mardiana Mardiana Maulida, Mawar Meilina, Dira Meti Ekayani Mohammad Irfan Rachman musnaini musnaini Nur Rahmawati Nurismawan, Fajar Imani Nurmala Katrina Pandjaitan Nurmala, Ayu Aulya Nyoto Santoso Oryza Sativa Pertiwi, Putu Riana Puspitaningtyas, Khasanah Putra, Heriansyah Putri Ria Utami Putri Ria Utami, Putri Ria Putu Riana Pertiwi Rachman, Mohammad Irfan Rai Sita Rai Sita Rifnadhi, Bayu RIKA RAFFIUDIN Rike Setiawati Rizky Maulana, Rizky Rosmana, Primanita Sholihah Rukmana, Adi Ruswan, Acep Sari, Windi Mayang Sarifuddin, Andri - Satria, Elvara Dwi Setiawan, Nur Slamet, Alim S Soedomo, Sudarsono Soeryo Adiwibowo Suhadi, Octen Suryo Wiyono Syaiful Anwar Titik Sumarti Tona Aurora Lubis Utami, Anisa Dwi Utami, Annisa Dwi Wijayanto, Fery WINDRA PRIAWANDIPUTRA, WINDRA Yulianto Yulianto Zaenal Abidin