Nilai demokrasi tertuang dalam pelaksanaan pemilihan umum yang mana pemilihan umum menjadi wadah bagi warga negara untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik, baik itu dipilih maupun memilih tanpa adanya keterbatasan gender. Tetapi, sepanjang sejarahnya, perempuan menjadi kelompok minoritas dalam area politik karena asumsi budaya politik dibuat khusus untuk laki-laki, sehingga perempuan yang terjun ke dunia politik dianggap melawan kodratnya dalam dunia domestik. Untuk meminimalisir bias gender dalam pengambilan kebijakan dalam politik, diperlukan keterwakilan perempuan dalam unit terkecil seperti pemerintahan desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menggunakan analisis mendalam dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara (interview), catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video dan lainnya. Pada penelitian ini ditemukan bahwa kemenangan Amnah sebagai perempuan pertama yang memenangkan pilkades didasari oleh modal sosial yang mendominasi pada permainan strategi politiknya. Dengan memanfaatkan kepercayaan (trust) dari masyarakat dan memberikan aksi nyata dalam membangun sumber daya fisik yang bermanfaat bagi desa, maka terciptalah pengakuan nama atas dirinya yang membuatnya memenangkan pilkades. Dalam hal ini Amnah melawan beberapa calon kandidat laki-laki yang mana pertarungan para calon tersebut terletak pada permainan modal ekonomi dengan bentuk transaksi politik yang melibatkan calon dan masyarakat. Selain itu permainan terhadap modal simbolik (identitas) yang mana digunakan untuk memperoleh suara ataupun dukungan dari kelompok tertentu. Modalitas dan strategi tersebutlah menjadikan Amnah sebagai pemenang pada Pemilihan Kepala Desa Padang Baru Tahun 2022.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023