Kontestasi penting tidaknya menegakkan khilafah Islamiyah yang selama ini terjadi di dunia nyata kini merambah ke dunia maya. Kelompok yang selama ini konsisten memperjuangkan tegaknya khilafah yang menjadi minoritas di dunia nyata, justru menjadi mendominasi di dunia maya. Baik yang pro ataupun kontra tegaknya khilafah, satu sama lain tampak saling berkontestasi dengan klaim ideologi masing-masing. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis kontestasi masyarakat online terkait hadis-hadis khilafah dalam platform Youtube. Setidaknya terdapat dua pertanyaan yang diajukan dalam artikel ini. (1)Bagaimana bentuk-bentuk kontestasi masyarakat online dalam menyikapi hadis khilafah. (2)Faktor apa yang melatarbelakangi munculnya kontestasi masyarakat online terkait konten hadis khilafah. Dalam membedah pertanyaan itu, penelitian ini akan menggunakan teori Irwan Abdullah tentang persinggungan agama dan media serta teori konstruktivisme. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, fenomena kontestasi yang terjadi di dunia maya lebih kompleks dari apa yang terjadi di dunia maya. Dari sisi kontestasi, setidaknya ditemukan tiga bentuk kecenderungan sebagai pemetak sikap mereka yakni; tingkat pemahaman, keobjektifan respons dan cara penyampaian. Ketiga klasifikasi tersebut berlaku baik yang pro ataupun kontra tawaran khilafah. Adapun faktor yang melatarbelakangi kontestasi tersebut ialah upaya untuk mempertahankan ideologi masing-masing dalam hal ini Hizbut Tahrir (totalitarian-sentralistik), Ahli Sunnah wa al-Jama’ah, Tarekat Idrisiyyah, Syi’ah dan Ahmadiyah.
Copyrights © 2023