Kacang tanah Bambara (Vigna subterranea (L.) Verdc), tanaman dari Afrika yang kurang dimanfaatkan di Indonesia memiliki potensi untuk berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan dan gizi, sambil memberikan solusi untuk kelestarian lingkungan dan pemerataan ketersediaan dan keterjangkauan pangan. Bukti ilmiah untuk potensinya dipelajari secara luas tetapi studi sistemik masih kurang. Penting untuk mempelajari dampak konsumsi legum terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian akut kacang tanah Bambara terhadap mortalitas, bobot badan, gejala keracunan, seta bobot organ jantung, hati, paru, pankreas, lambung, usus, ginjal, otak, limpa, ovarium, dan uterus pada mencit betina BALB-c. Metode penelitian adalah penelitian toksisitas oral akut dengan sedikit modifikasi berdasarkan metode BPOM 2022. Kacang tanah Bambara diberikan secara oral kepada 15 ekor mencit terdiri dari kelompok dosis 300mg/kgBB, dosis 2000mg/kgBB dengan dibandingkan dengan kontrol yang diberikan akuades. Perhitungan dosis ini mengacu pada pedoman uji toksisitas PERKA BPOM No. 10 Tahun 2022. Hewan diamati mortalitas, perubahan bobot badan, gejala toksisitas, dan bobot organ relatif selama 14 hari berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya gejala toksisitas pada mencit betina BALB-c . Kacang tanah Bambara tidak menunjukkan tanda-tanda abnormal atau kematian dan perubahan berat badan. Analisis nekropsi kasar tidak mengungkapkan perubahan organ. Kesimpulannya, pemberian kacang tanah bambara secara akut aman dan praktis tidak toksik pada mencit betina BALB-c. Kata kunci: kacang tanah bambara, mencit betina, toksisitasDOI : 10.35990/mk.v6n3.p295-306
Copyrights © 2023