Intensitas radiasi matahari dan suhu udara di sekitar berpengaruh pada tegangan dan arus yang dihasilkan oleh sel surya. Semakin rendah intensitas penyinaran matahari, semakin rendah pula arus dan tegangan yang dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan menurun seiring dengan kenaikan suhu. Kondisi ini memerlukan suatu alat yang dapat mengatur keadaan suhu pada panel surya. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan panas pada panel surya melalui optimasi sifat termal fluida pendingin dengan menambahkan partikel SiO2 berukuran nano ke cairan dasar W/EG, yang umum disebut fluida nano (Nanofluids). Pembuatan desain serpentine channel sebagai alat penukar kalor juga turut dilakukan. Proses optimasi perpindahan panas dilakukan menggunakan Respon Surface Metodology-Central Composite Design  (RSM-CCD), lalu proses uji eksperimental dilakukan dengan variasi laju alir 1 - 3 LPM dan suhu masuk dijaga pada 35oC. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian antara hasil RSM-CCD dan hasil percobaan dengan alat uji, dimana laju alir fluida pendingin tertinggi merupakan kondisi yang paling optimum. Penurunan suhu T2 masing-masing sebesar 12,568oC pada laju alir 3 LPM, 11,286oC pada laju alir 2 LPM dan 11oC pada laju alir 1 LPM. Dari uji coba selama 13 menit pada masing-masing laju alir dengan suhu masuk dijaga 35oC diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan  ΔTavg sebesar 28,62%. Kata kunci: fluida nano; panel surya; RSM-CCD; serpentine channel; SiO2.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023