Fintech kripto di Indonesia tumbuh pesat dan meningkat signifikan. Pemerintah mendukung dengan aturan yanglonggar terhadap layanan Fintech kripto, dan perpecahan di sektor perbankan di beberapa negara juga terjadi. Inimenunjukkan potensi penggantian industri perbankan oleh Fintech kripto. Untuk mencegah hal ini, industriperbankan Indonesia harus berinovasi dan berkolaborasi dengan mempertimbangkan temuan penelitian ini.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi Fintech kripto di Indonesia.Jumlah sampel responden adalah 383 orang yang pernah melakukan jual beli kripto. Data dikumpulkan melaluikuesioner dan dianalisis menggunakan SPSS dengan metode Principal Component Analysis (PCA) untukpembahasan dan kesimpulan. Berdasarkan Extraction Sums of Squared Loadings, terdapat 7 variasi faktor dengannilai masing-masing. Tabel "Initial Eigenvalues" menunjukkan 7 faktor yang terbentuk dari 21 komponen yangdianalisis. Faktor-faktor adopsi layanan Fintech kripto di Indonesia, terutama bagi anggota komunitas Radix DLTdan Solana Indonesia, meliputi sosiodemografi, kepercayaan, pengetahuan dan kepemilikan aset, persepsi harga,risiko, kebiasaan menabung, dan pendidikan.Kata Kunci-Adopsi Fintech Kripto, Millenials, Principal Component Analysis, Sosiodemografi, Penilaian Diri,Karakteristik Finansial
Copyrights © 2023