Puskesmas sebagai salah satu yang disebutkan bagian dari Fasilitas Tingkat Pertama yang menjadi layanan pertama Program JKN sebelum di rujuk ke rumah sakit. Tugas Apoteker di Puskesmas selain farmasi klinis juga berperan dalam melakukan manajemen obat termasuk di dalamnya perencanaan dan pengadaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja indikator yang mempengaruhi rencana kebutuhan obat dan e-procurement di puskesmas dan dinas kesehatan di Indonesia. Penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan dari systematic review. Penelitian ini sudah mendapatkan ethical clearence dari Komite Etik FKKMK-UGM. Kuesioner divalidasi dengan 2 tahap, tahap 1 divalidasi oleh 18 panel ahli berdasarkan nilai mean dan IQR. Pada tahap ke 2 dilakukan modifikasi dengan dilakukan FGD dan hasil FGD diuji reliabilitas dengan uji Cronbach’s Alpha. Hasil penelitian didapatkan 48 indikator berdasarkan systematic review yang disebarkan kepada panel ahli. Kemudian didapatkan 52 sub indikator yang sudah divalidasi oleh panel ahli. Pada tahap 2 didapatkan semua indikator memenuhi standar nilai mean dan hanya 1 indikator yang memiliki nilai IQR yang rendah yaitu 2,25. Hasil uji Cronbach’s Alpha didapatkan pada faktor akurasi RKO dan faktor kendala pengelolaan obat melalui e-katalog yaitu 0,89. Kuesioner sudah tervalidasi oleh para panel ahli serta sudah memenuhi nilai reliabilitas sehingga kuesioner ini sudah layak untuk digunakan sebagai instrument untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi rencana kebutuhan obat dan e-procurement di puskesmas dan dinas kesehatan di Indonesia.
Copyrights © 2023