Proses reintegrasi bagi anak melibatkan upaya untuk membawa anak kembali kepada masyarakat atau keluarga setelah mereka mengalami proses hukum yang mempengaruhi psikologis anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi psikologis anak broken home dalam proses reintegrasi serta untuk mengetahui kendala dan hambatan dalam proses reintegrasi. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Pembimbing Kemasyarakatan. Pengambilan subyek penelitian menggunakan teknik studi kasus. Alur teknis analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model interaktif yaitu pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak berlatar belakang broken home mengalami dua kodisi berbeda yang pertama anak menjadi introvert yaitu anak suka menyendiri, tidak percaya diri, tidak suka pada keramaian, sedangkan kondisi kedua ekstrovert yaitu anak tidak suka menyendiri, lebih menyukai keramaian, sering memberontak dan berperilaku agresif. Namun proses reintegrasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari kedua orang tua, keluarga dan lingkungan sekitar.
Copyrights © 2023