Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan Kentos Kelapa (Cocos nucifera L.) Dengan Metode DPPH

Evi Kurniawati (Fakultas Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri)
Faizatul Fitria (Fakultas Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri)
Catur Adi Saputra (S1 Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri)

Jurnal Dunia Farmasi
Vol 7, No 3 (2023): Edisi Agustus

Pendahuluan: Cocos nucifera L. Merupakan salah satu tanaman yang mempunyai daya antioksidan alami yang diketahui mampu menghambat radikal bebas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengukur aktivitas antioksidan kentos kelapa yang didapatkan dari metode ekstraksi yang berbeda, yaitu ekstraksi maserasi, perkolasi dan sokhletasi. Metode: Identifikasi skrining fitokimia kentos kelapa mengandung senyawa flavonoid, tanin, terpenoid, alkoloid dan saponin. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH sebagai radikal bebas dan vitamin C sebagai pembanding. Hasil: Hasil nilai IC50 menunjukkan aktivitas antioksidan kentos kelapa secara maserasi, perkolasi dan sokhletasi berturut-turut sebesar 39,803 ± 0,415 ppm, 69,714 ± 0,215 ppm dan 10,969 ± 0,027 ppm, sedangkan vitamin C sebagai pembanding didapatkan nilai IC50 4,064 ± 0,091 ppm. Kesimpulan: ada perbedaan aktivitas antioksidan kentos kelapa (Cocos nucifera L.) Metode maserasi, perkolasi dan sokhletasi. Aktivitas antioksidan paling kuat dihasilkan oleh ekstrak sokhletasi dengan nilai IC50 10,969 ppm.