Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi konsep bimbingan konseling dengan upaya ada peningkatan rasa percaya pada sisswa broken home. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Surakarta . Adapun obyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi khususnya 10 siswa dari Broken Home. Sedangkan informan meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru BK dan 10 siswa itu sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, sajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan bimbingan konseling islam berbentuk pengelompokan mengaji/ tadarrus al-Qur’an, nasehat agama, orientasi remaja, family gathering, dan konsultasi agama, (2) Rasa percaya diri dapat dipupuk di madrasah dengan memupuk keberanian untuk bertanya kepada guru, guru aktif mengajukan pertanyaan kepada peserta didik, melatih diskusi dan berdebat, mengerjakan soal di depan kelas, bersaing dalam prestasi belajar, aktif dalam bertanding olahraga, belajar pidato, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, mengikuti kegiatan seni vokal, penerapan disiplin yang konsisten, aktif dalam kegiatan bermusik, ikut serta dalam berorganisasi, menjadi pemimpin upacara, ikut dalam pencinta alam, dan memperluas pergaulan yang sehat, (3) Layanan yang digunakan dalam meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi belajar peserta didik broken home: layanan orientasi agama, layanan informasi keagamaan kepada siswa, layanan penempatan dan penyaluran bakat keberagamaan siswa, layanan bimbingan pengajian agama, layanan konseling dan bimbingan agama kelompok siswa, (4) Faktor pendukung layanan bimbingan konseling Islam berupa nilai-nilai Islam bisa mampu melayani layanan bimbingan konseling Islam yang bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadis, dan faktor penghambat layanan bimbingaan konseling adalah kurang memahaminya materi dan nilai-nilai agama, kurang terbentuknya lingkungan yang memadai.
Copyrights © 2023