Pengaduan masyarakat memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas layanan lembaga. Namun, dalam pengolahan data pengaduan, sering terjadi ketidakseimbangan dimana jumlah pengaduan setiap kelas tidak seimbang. Penelitian ini bertujuan mengatasi ketidakseimbangan data dalam klasifikasi pengaduan dengan menggunakan data pengaduan masyarakat Kota Denpasar. Ketidakseimbangan data dapat berdampak negatif pada klasifikasi, model cenderung menjadi bias terhadap kelas mayoritas. Untuk mengatasinya dapat menggunakan model oversampling menggunakan teknik SMOTE (Synthetic Minority Over-sampling Technique) dan ADASYN (Adaptive Synthetic Sampling). SMOTE dan ADASYN digunakan untuk menghasilkan sampel sintetis dari kelas minoritas dalam dataset. Klasifikasi menggunakan NBC (Naive Bayes Classifier), SVM (Support Vector Machine), dan random forest. Untuk mengevaluasi performa model, digunakan matriks evaluasi akurasi, presisi, recall, dan F1-Score. Evaluasi membantu dalam memahami sejauh mana model-model dapat mengklasifikasikan pengaduan masyarakat dengan tepat, terutama dalam ketidakseimbangan data. Selain matriks evaluasi, juga dihitung waktu dari setiap model untuk mengetahui waktu proses yang dibutuhkan oleh model. Hasil menunjukkan penggunaan SMOTE dan ADASYN meningkatkan nilai akurasi pada algoritma SVM dan random forest. Namun, algoritma NBC, penggunaan model sampling justru menurunkan akurasi, waktu proses juga menjadi faktor penting dalam pemilihan algoritma. SVM memiliki waktu proses yang paling lama, NBC memiliki waktu proses yang paling pendek, dan random forest berada di antara keduanya.
Copyrights © 2023