Berdasarkan data WHO di Indonesia terdapat 1 dari 2 bayi berusia kurang dari 6 bulan yang diberikan ASI secara eksklusif dan kurang dari 5% anak di Indonesia yang masih diberikan ASI eksklusif pada usia 23 bulan. Dampak tidak diberikan ASI eksklusif bayi tidak memperoleh nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, Dukungan suami memberikan ketenangan psikologis ibu sehingga kerja otak yang memberikan stimulus pada organ pembentuk ASI dapat menjadi lancar. Rendahnya tenaga kesehatan khususnya bidan dalam pemberian edukasi terhadap pentingnya ASI eksklusif. Desain penelitian kuantitatif, pendekatan cross-sectional, Populasinya ibu yang mempunyai bayi usia 6 – 7 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya Lampung Tengah yaitu 45 bayi. Menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya pada Agustus-Desember 2022. Hasil penelitian, ibu yang tidak melakukan Pemberian ASI Ekslusif berjumlah 60,0% ibu yang tidak melakukan IMD berjumlah 53,3%, ibu yang tmendapat dukungan Bidan 60,0%, ibu yang tidak mendapat dukungan keluarga 53,3%, Berdasarkan analisa Chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,011, ada hubungan antara IMD terhadap pemberian ASI eksklusif, nilai p=0,004, ada hubungan antara dukungan bidan terhadap pemberian ASI eksklusif, dan nilai p=0,011, ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif. IMD adalah memberikan kesempatan bayi memulai atau inisiasi menyusu sendiri segera setelah lahir atau dini dengan membiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu setidaknya satu jam atau lebih sampai menyusu pertama selesai. Tenaga kesehatan menjadi acuan bagi perilaku kesehatan masyarakat agar masyarakat memiliki perilaku yang baik mengenai pandangan Kesehatan. Seorang ibu yang kurang mendapatkan dukungan dari keluarganya menjadi tidak percaya diri dan kurang motivasi untuk memberikan ASI eksklusif.
Copyrights © 2023