Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD), DUKUNGAN BIDAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR JAYA LAMPUNG TENGAH TAHUN 2022 Gaidha Khusnul Pangestu
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 13, No 2 (2023): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v13i2.140

Abstract

Berdasarkan data WHO di Indonesia terdapat 1 dari 2 bayi berusia kurang dari 6 bulan yang diberikan ASI secara eksklusif dan kurang dari 5% anak di Indonesia yang masih diberikan ASI eksklusif pada usia 23 bulan. Dampak tidak diberikan ASI eksklusif bayi tidak memperoleh nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, Dukungan suami memberikan ketenangan psikologis ibu sehingga kerja otak yang memberikan stimulus pada organ pembentuk ASI dapat menjadi lancar. Rendahnya tenaga kesehatan khususnya bidan dalam pemberian edukasi terhadap pentingnya ASI eksklusif. Desain penelitian kuantitatif, pendekatan cross-sectional, Populasinya ibu yang mempunyai bayi usia 6 – 7 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya Lampung Tengah yaitu 45 bayi. Menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya pada Agustus-Desember 2022. Hasil penelitian, ibu yang tidak melakukan Pemberian ASI Ekslusif berjumlah 60,0% ibu yang tidak melakukan IMD berjumlah 53,3%, ibu yang tmendapat dukungan Bidan 60,0%, ibu yang tidak mendapat dukungan keluarga 53,3%, Berdasarkan analisa Chi-square menunjukkan bahwa nilai p=0,011, ada hubungan antara IMD terhadap pemberian ASI eksklusif, nilai p=0,004, ada hubungan antara dukungan bidan terhadap pemberian ASI eksklusif, dan nilai p=0,011, ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif. IMD adalah memberikan kesempatan bayi memulai atau inisiasi menyusu sendiri segera setelah lahir atau dini dengan membiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu setidaknya satu jam atau lebih sampai menyusu pertama selesai. Tenaga kesehatan menjadi acuan bagi perilaku kesehatan masyarakat agar masyarakat memiliki perilaku yang baik mengenai pandangan Kesehatan. Seorang ibu yang kurang mendapatkan dukungan dari keluarganya menjadi tidak percaya diri dan kurang motivasi untuk memberikan ASI eksklusif.
Pengaruh Ekstrak Daun Kelor dan Buah Pepaya Terhadap Peningkatan Produksi Asi di Puskesmas Majasari Pandeglang Tahun 2024 Yanti Dwi Rahmawati; Fanni Hanifa; Gaidha Khusnul Pangestu
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i1.1330

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alami yang paling utama serta paling baik untuk bayi. Penyebab produksi ASI rendah karena dapat dari faktor nutrisi gizi seimbang yang kurang, adanya masalah pada kesehatan mental seperti stress atau depresi sehingga merasa cemas, trauma setelah memakai kontrasepsi hormonal serta perawatan payudara yang tidak dilakukan dengan benar. Produksi ASI rendah disebabkan juga oleh kurang stimulasi hormon oksitosin pada hari pertama setelah persalinan. Dampak dari produksi ASI rendah yakni ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Penatalaksanaan produksi ASI rendah dapat dengan cara pemenuhan gizi yang cukup pada ibu masa menyusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor dan buah pepaya terhadap peningkatan produksi ASI di Puskesmas Majasari tahun 2023. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian terdapat peningkatan produksi ASI pada ibu masa menyusui yang diberikan ekstrak daun kelor dan buah pepaya muda. Pemberian ekstrak daun kelor lebih banyak 10 ml dibandingkan yang diberikan buah pepaya muda. Diharapkan ibu menyusui dapat mengimplementasikan pemberian ekstrak daun kelor dan buah pepaya muda untuk meningkatkan produksi ASI.