Persebaran industri termasuk ke dalam proses yang selektif, dimana ada faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membentuk suatu pola persebaran industri. Secara geografis, keberadaan industri-industri kulit di Kabupaten Garut cenderung terkonsentrasi dua kecamatan, yaitu di Kecamatan Garut Kota dan Karangpawitan. Berdasarkan fenomena tersebut maka permasalahan penelitian difokuskan pada analisis faktor-faktor geografis pada konsentrasi Industri Kulit di Kabupaten Garut. Tujuan penelitian ini adalah sbb: 1) mendeskripsikan pola konsentrasi industri barang kerajinan kulit; 2) memperoleh gambaran mengenai ketersediaan bahan baku dan pengaruhnya terhadap lokasi industri barang kerajinan kulit; 3) memperoleh gambaran mengenai ketersediaan tenaga kerja dan pengaruhnya terhadap lokasi industri barang kerajinan kulit; dan 4) mendeskripsikan daerah-daerah pemasaran dan pengaruhnya terhadap lokasi industri barang kerajinan kulit di Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriprif. Sampel penelitian terdiri dari 20 pengusaha, 75 tenaga kerja dan 100 diambil dari masyarakat yang bukan pengrajin kulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsentrasi industri barang kerajinan kulit di Kabupaten Garut bersifat mengelompok dengan nilai indeks tetangga terdekat sebesar 0,69199842. Konsentrasi industri kulit sangat dipengaruhi oleh faktor bahan baku yang tersedia di kawasan Sukaregang dengan tingkat korelasi sebesar 0,473, menghubungkan antara ketersediaan bahan baku dengan lokasi industri yang ada di Kota Wetan, Karangmulya dan Lebak Agung. Lokasi industri tidak terlalu berpengaruh terhadap ketersediaan tenaga kerja. Hal ini diperkuat dengan hubungan antar variabel tersebut sebesar 0,245 yang menunjukkan pola hubungan yang lemah. Dalam hal pemasaran produk kerajinan kulit banyak dipasarkan ke kota-kota luar provinsi. Berdasarkan hal tersebut maka didapat nilai korelasi sebesar 0,226 antara daerah pemasaran dengan lokasi industri.
Copyrights © 2010