Rice (Oryza sativa L.) is a major food crop commodity in parts of Indonesia. The problem that is often encountered in rice cultivation is weeds. Control that can be done in an effective and selective way is to use herbicides. This study aimed to obtain an effective dose of the herbicide combination metamifop and pyrazosulfuron ethyl to control weeds and increase rice plant yield. This research was conducted in Hutabalang, Badiri District, Central Tapanuli Regency, and North Sumatra from August to November 2022. The design used was RBD (random block design) in factorial. The first factor was a combination of herbicides, namely Metamifop at a dose of 0 ml/Ha and Pyrazosulfuron-ethyl at 0 g/Ha (without herbicide)., Metamifop dose of 1000 ml/Ha + Pyrazosulfuron-ethyl 80 g/Ha, and Metamifop dose of 1000 ml/Ha + Pyrazosulfuron-ethyl 100 g/Ha, and the second factor was application time (3, 7, 10, 14 Days After Planting (DAP)). The results showed that various combinations of metamifop and pyrazosulfuron ethyl herbicides reduced weed biomass, increased plant height, increased the number of productive tillers, and increased yield per hectare. Metamifop herbicide dose of 1000 ml/Ha + Pyrazosulfuron-ethyl 80 g/Ha is the best and most efficient dose because it can control weeds and does not cause poisoning rice plants.Keywords: Rice plant, Metamifop, Pyrazosulfuron ethyl.INTISARI           Padi (Oryza sativa L.) merupakan suatu komoditas tanaman pangan yang utama untuk sebagian wilayah Indonesia. Permasalahan yang sering dihadapi dalam budidaya padi persawahan adalah gulma. Pengendalian yang dapat dilakukan dengan cara efektif dan selektif adalah dengan menggunakan herbisida. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dosis efektif dari kombinasi herbisida metamifop + pyrazosulfuron ethyl untuk mengendalikan gulma dan hasil padi sawah. Penelitian ini dilakukan di Hutabalang, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada bulan Agustus sampai November 2022. Rancangan yang dilakukan adalah RAK (rancangan acak kelompok) dalam faktorial. Faktor pertama adalah kombinasi herbisida yaitu Metamifop dosis 0 ml/Ha +  Pyrazosulfuron-ethyl 0 g/Ha (tanpa herbisida), Metamifop dosis 1000 ml/Ha + Pyrazosulfuron-ethyl 80 g/Ha dan Metamifop dosis 1000 ml/Ha + Pyrazosulfuron-ethyl 100 g/Ha dan faktor kedua adalah waktu aplikasi (3, 7, 10, 14 Hari Setelah Tanam (HST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai kombinasi herbisida metamifop + pyrazosulfuron ethyl dapat memperendah biomassa gulma, meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan produktif dan hasil perhektar. Herbisida Metamifop dosis 1000 ml/Ha + Pyrazosulfuron-ethyl 80 g/Ha merupakan dosis yang terbaik dan efisien karena dapat mengendalikan gulma dan tidak menyebabkan keracunan pada tanaman padi sawah.Kata kunci : Padi  sawah, Metamifop, Pyrazosulfuron ethyl.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023