Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ke-efektifan di antara metode terapi self-myofascial release dengan alat roller foam dan metode peregangan propioceptive neuromuscular facilitation (PNF) untuk peningkatan fleksibilitas tubuh. Penelitian ini termasuk eksperimen pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design dengan Nonequivalent Control Grup Design. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet nomor lari PASI Kabupaten Karawang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapat sample sejumlah 22 sampel. Sampel penelitian kemudian dibagi menjadi 2 kelompok menggunakan ordinal pairing. Instrumen dalam penelitian ini adalah Sit and Reach Box. Analisis data menggunakan uji t (independent sampel t test). Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada kelompok terapi SMR diperoleh nilai t hitung (t-hitung 1,603 < t-tabel 2,086), menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata hasil intervensi terapi SMR. Sedangkan pada kelompok peregangan PNF diperoleh nilai (t-hitung 2,181 > t-tabel 2,086), menunjukkan ada perbedaan rata-rata hasil intervensi terapi PNF. dilanjut dengan uji hasil N-gain score dari hasil mean pada kelompok SMR sebesar 2,91<40 kelompok PNF sebesar 12,23<40 yang menyatakan bahwa kedua metode tidak efektif, kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan fleksibilitas dengan metode peregangan PNF menghasilkan kenaikan yang lebih baik daripada terapi SMR.
Copyrights © 2023