Energi Baru Terbarukan (EBT) saat ini memiliki peran yang sangat penting di dalam dunia perindustrian khususnya industri listrik. Di Indonesia khususnya Kalimantan Barat, Kota Pontianak merupakan daerah yang dilalui garis lintang khatulistiwa yang mendapatkan sinar matahari dengan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi dan energi tersebut tidak terbatas. Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai pemanfaatan konversi energi listrik. Alat yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada penelitian ini menggunakan aplikasi Homer Energy Modeling. Piranti ini digunakan untuk menganalisis kombinasi terbaik dalam penggunaan energi yang tersedia untuk menyalurkan kebutuhan beban pada Klinik Pratama Universitas Tanjungpura. Kebutuhan untuk memenuhi energi listrik di Klinik Pratama Universitas Tanjungpura selama 24 jam sebesar 84,072 kWh/hari dan untuk energi listrik selama 1 tahun sebesar 30.686 kWh/tahun. Hasil analisis teknis memenuhi kebutuhan energi listrik secara off–grid yang paling optimal, menggunakan panel surya sebesar 26,7 kW, inverter 24 kW, dan sebanyak 45 buah. Pada konfigurasi ini panel surya dapat menyuplai energi listrik sebesar 40.509 kWh/tahun, dengan kelebihan energi sebesar 8.418 kWh/tahun yang dapat disimpan ke dalam penyimpanan baterai. Hasil analisis ekonomi pada skenario off–grid, Untuk skenario off–grid yang paling ekonomis adalah konfigurasi dari panel-inverter-baterai dengan biaya keseluruhan sistem selama 25 tahun (NPC) sebesar Rp436.643.827,63 untuk biaya keseluruhan sistem 1 tahun (AC) sebesar Rp29.526.892,60 serta untuk biaya pokok produksi energi listrik (LCOE) sebesar Rp962,24/kWh.
Copyrights © 2023