Jaringan tegangan rendah merupakan sistem distribusi sekunder yang terdiri dari sistem tiga fasa empat kawat fasa R, S, dan T. Ketidakseimbangan beban antar fasa menyebabkan arus netral mengalir pada transformator dan dapat mengakibatkan rugi daya Di PT. PLN (Persero) ULP Putussibau. Penelitian ini menghitung pembebanan trafo, ketidakseimbangan beban, arus pada sisi primer, nilai arus netral, rugi-rugi daya dan rugi-rugi energi pada penghantar netral. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada feeder Bika rata-rata pembebanan sebesar 28,3234% pada siang hari dan 40,3736% pada malam hari, feeder Dogom rata-rata pembebanan sebesar 37,9968% pada siang hari dan 47,1132% pada malam hari, feeder Awin rata-rata pembebanan sebesar 22,7093% pada siang hari dan 33,3452% pada malam hari, dan feeder Polres rata-rata pembebanan sebesar 42,5979% pada siang hari dan 36,2956% pada malam hari. Pembebanan tertinggi pada siang hari terjadi pada feeder Dogom dengan persentase pembebanan sebesar 71,0697%. Pembebanan tertinggi pada malam hari terjadi pada feeder Bika dengan persentase 88,0315%. Ketidakseimbangan beban pada ULP Putussibau dengan kategori Baik (<10%) terdapat 30 Unit Trafo di siang hari dan 29 Unit Trafo di malam hari, kategori Cukup (10%-<20%) terdapat 34 Unit Trafo di siang hari dan 35 Unit Trafo di malam hari, kategori Kurang (20%-<25) terdapat 8 Unit Trafo pada siang hari dan 8 Unit Trafo pada malam hari, dan kategori Buruk (>=25) terdapat 38 Unit Trafo di siang hari dan 38 Unit Trafo di malam hari. Total rugi-rugi daya pada siang hari 53,58507 kW dan pada malam hari 60,85547 kW. Rugi-rugi energi pada siang hari dengan total 267,9253 kWh dan pada malam hari 304,2773 kWh.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023