Latar belakang penelitian ini adalah adanya fenomena banyaknya penggunaan gadget yang juga dilakukan bersamaan dengan terjadinya komunikasi sosial antara siswa. Phubbing didefinisikan sebagai cara untuk menghina lawan bicara, dengan cara terfokus melihat gadget yang pada waktu yang sama juga digunakan. Perilaku phubbing terjadi akibat kurangnya pemahaman siswa terhadap penggunaan smartphone dan kurangnya kemampuan siswa dalam mendengarkan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku phubbing pada siswa yang ditinjau dari aspek nomophobia, self isolation, interpersonal conflict, dan problem acknowledge. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 292 orang siswa dari kelas X dan XI SMA N 1 Sungai Penuh. Gambaran perilaku phubbing tersebut dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku phubbing pada siswa berada pada kategori sedang (71,38%). Perilaku phubbing yang dilakukan siswa ditinjau dari aspek nomophobia berada pada kategori sedang (72,12%). Pada aspek interpersonal conflictjuga berada pada kategori sedang (70,90%). Pada aspek self isolation perilaku phubbing siswa berada pada kategori sedang (65,31%), sedangkan pada aspek problem acknowledge (72,86), perilaku phubbing pada siswa berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini, konselor dapat memberikan bantuan berupa layanan informasi, dan layanan konseling kelompok dalam mereduksi perilaku phubbing yang terjadi pada siswa.
Copyrights © 2023