The problems experienced by adolescents related to menstruation are (67.2%) dysmenorrhea and premenstrual syndrome (PMS) by 63.1%. Dysmenorrhea is the most common gynecological complaint among adult women and adolescents. This if not taken proper action will cause discomfort in daily physical activities. To reduce menstrual pain, pharmacological and non-pharmacological methods can be used. Non-pharmacological therapy is known as a safer therapy than pharmacological therapy which tends to have harmful side effects. Non-pharmacological therapy is present as a cheap, easy and harmless therapy, one of the non-pharmacological therapies is acupressure therapy.To increase the knowledge and skills of adolescents about acupressure to treat menstrual pain Pre-test, leaflet presentation, demonstration and post-test were given. There is an increase in knowledge, namely 15 adolescents (100%) understand about dysmenorrhea. After being given a simulation on acupressure to reduce menstrual pain, it was found that 13 teenagers (88%) understood acupressure massage and 2 teenagers (12%) quite understood acupressure massage to reduce menstrual pain.Young women already know how to deal with menstrual pain with non-pharmacological therapy in the form of acupressure massage. AbstrakMasalah yang dirasakan remaja berkaitan dengan menstruasi adalah (67,2%) dismenore dan sindrom premenstruasi (PMS) sebesar 63,1%. Dismenore adalah keluhan ginekologis yang paling umum diantara wanita dewasa dan remaja. Hal ini apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Untuk mengurangi nyeri haid dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi di kenal sebagai terapi yang lebih aman dari pada terapi faramakologi yang cenderung memiliki efek samping membahayakan. Terapi non faramakologi hadir sebagai terapi yang murah, mudah dan tidak membahayakan, salah satu terapi non farmakologi adalah terapi akupresur. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang akupressure untuk mengatasi nyeri menstruasi. Pemberian pre test, presentasi dengan media leaflet, demonstrasi serta diberikan post test. Adanya peningkatan pengetahuan , yaitu 15 remaja (100%) memahami tentang dismenorea. Setelah diberikan simulasi mengenai akupresur mengurangi nyeri menstruasi didapatkan 13 remaja (88%) memahami pemijatan akupresure dan 2 remaja (12%) cukup memahami pemijatan akupressure untuk mengurangi nyeri menstruasi.Remaja putri sudah mengetahui cara untuk mengatasi nyeri menstruasi dengan terapi non farmakologi berupa pijat akupresur.
Copyrights © 2022