Pendekatan program KB terutama pada masa kini yang diarahkan padapemenuhan hak-hak dan kesehatan reproduksi, dalam pelaksanaannya masih dijumpaibeberapa pelayanan KB yang mencerminkan pendekatan pemenuhan target akseptor danterfokus pada perempuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di Indonesia,tidak hanya peran serta perempuan, sebagai pihak yang melahirkan anak. Pria harusberperan serta dalam pengendalian dan pertambahan penduduk di Indonesia tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan determinan penggunaan alatkontrasepsi pria dalam Keluarga Berencana di UPTD Puskesmas Cigasong KabupatenMajalengka.Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik kuantitatif dengan desaincase control. Sampel penelitian adalah seluruh pria yang telah mengikuti program KBsebagai kasus dan kontrol pada suami yang tidak ikut KB. Analisis yang digunakanunivariat, bivariat dan multivariat.Variabel yang secara signifikan berhubungan dengan penggunaan KB pria adalahumur (p=0.001, OR = 2.407), pendidikan (p=0.000, OR=2.677), pekerjaan (p=0.005,OR=2.921), jumlah anak (p=0.003, OR=2.272), dan agama (p=0.018, OR=2.388). Padaanalisis multivariat, faktor yang paling dominan berhubungan dengan penggunaan KBpria adalah pekerjaan (p value=0,008 OR=3,112), setelah dikontrol dengan pendidikan(OR=2,973) dan agama (OR=2,509).Saran diajukan bagi Puskesmas meningkatkan peran petugas KB dalammemberikan konseling atau penyuluhan khususnya pada Pasangan Usia Subur tentangkontrasepsi dan adanya peran suami dalam gerakan KB dan melakukan pendekatan dankerjasama pada tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tokoh adat setempat sehingga KBdapat diterima khusunya bagi suami, penelitian selanjutnya diharapkan agar lebihmengembangkan pada faktor–faktor yang mempengaruhi akseptor KB pria yang belumsempat di teliti
Copyrights © 2017