Setiap lansia mempunyai persepsi yang bervariasi terhadap proses penuaan yang dialaminya baik lansia di rural maupun di urban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi diri terhadap proses penuaan antara lansia didaerah rural dan urban. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif komparatif. Sampel penelitian adalah 94 lansia di rural dan 98 lansia di urban dengan teknik purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah dinyatakan valid dan reliabel. Menggunakan analisis univariat dan bivariat yaitu uji T Indepent Test dan uji Manova. Hasil analisis univariat menunjukkan mayoritas lansia elderly di rural (90.4%) dan urban (87.8%). Jenis kelamin di rural laki-laki (52.1%) dan di urban perempuan (55.1%). Mayoritas lansia tinggal bersama keluarga di rural (86.2%) dan urban (87.8%). Mayoritas pekerjaan di rural sebagai petani (47.9%) dan di urban sebagai IRT (36.7%). Persepsi diri terhadap proses penuaan lebih dari separuh lansia di rural memiliki persepsi negatif (52.1%) dan di urban memiliki persepsi positif (54.1%). Hasil bivariat menunjukkan terdapat perbedaan persepsi diri antara lansia di daerah rural dan urban (p values 0,000 ≤ alpha 0,005). Kesimpulan: Lansia di urban memiliki persepsi yang lebih positif daripada lansia di rural. Diharapkan kepada perawat komunitas dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif yang disesuaikan dengan kebutuhan lansia.
Copyrights © 2022