Siswa tuna rungu dengan sisa pendengarannya belum mampu mempergunakan modalitas dalam menyimak pembelajaran yang berhubungan dengan bunyi termasuk pembelajaran tari. Lemahnya kemampuan gerak tari siswa tuna rungu ketika menari dengan iringan menjadi suatu permasalahan yang harus diselesaikan saat pembelajaran Daring. Pembelajaran merespon bunyi dapat merangsang kepekaan pendengaran dengan mengunakan modalitas visual dan vibrasi/getaran yang dirasakan. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan gerak siswa tuna rungu dengan iringan musik melalui respon bunyi. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu Pre-Eksperimental Design dan  desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design yang memperoleh hasil dengan menggunakan T-test dimana thitung ttabel. Populasi yang digunakan sebanyak 6 orang siswa tuna rungu kelas X dan pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi serta studi literature. Penelitian dilakukan sebanyak empat pertemuan dengan hasil hipotesis yang didapatkan nilai thitungttabel maka Ha dapat diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian merespon bunyi berperan penting untuk pembelajaran tari karena telah terjadi pengaruh merespon bunyi terhadap kemampuan gerak tari yang dapat meningkatkan kemampuan menari berdasarkan iringan.
Copyrights © 2023