Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran satgas anti bullying sekolah dalam mengatasi fenomena perundungan serta upaya sekolah dalam memberikan edukasi terkait fenomena bullying di lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tumpang. Metode yang digunakan adalah kualitatif jenis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tumpang dan satgas anti bullying sekolah. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tindakan perundungan yang terjadi di sekolah dapat berupa bullying fisik, verbal maupun cyberbullying dengan motif bercanda dan rasa senioritas serta sebagai perlindungan diri yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap perilaku bullying atau perundungan. Menyikapi hal tersebut, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tumpang membentuk satgas anti bullying sekolah yang berperan meminimalisir perundungan. Adapun upaya satgas anti bullying sekolah dalam mengatasi fenomena ini dengan program sosialisasi, kampanye stop perundungan serta penanganan yang tidak hanya melibatkan tim tetapi siswa, warga sekolah dan pihak berwenang mengatasi fenomena perundungan. Program ini juga selaras dengan program pemerintah yaitu program proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Program roots oleh UNICEF.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023