Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di seluruh dunia. Pada tahun 2017, lebih dari 800.000 balita meninggal akibat pneumonia, melebihi kematian akibat AIDS, malaria, dan tuberculosis. Pneumonia menyumbang 14% dari seluruh kematian anak di bawah usia 5 tahun, menewaskan 740.180 anak pada tahun 2019. Penyakit ini merupakan infeksi akut pada jaringan paru-paru dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti bakteri, virus, jamur, bahan kimia, atau pengaruh dari penyakit lain. Menggunakan metode Research and Development (R&D) untuk menghasilkan sebuah produk baru berupa sistem pakar yang dapat melakukan deteksi dini. Penelitian pendahuluan dilakukan melalui wawancara dengan dokter spesialis paru dan studi literatur untuk mengumpulkan data tentang gejala dan penyakit pneumonia. Data tersebut diolah menggunakan metode Case Based Reasoning dan diimplementasikan ke dalam program sistem pakar dengan perancangan diagram use case. Pengujian sistem melibatkan 30 pasien dengan pneumonia dan 30 pasien non-pneumonia, dengan setiap pengujian diulangi sebanyak tiga kali. Dalam pengujian, data pasien dimasukkan ke dalam aplikasi web, dan sistem pakar memberikan diagnosis dan strategi perawatan yang sesuai. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem memiliki tingkat akurasi keseluruhan sebesar 98,9%. Namun, terdapat perbedaan dalam akurasi antara data pasien dengan pneumonia dan data pasien non-pneumonia. Tingkat akurasi sebesar 98,9% menunjukkan sistem pakar dengan metode Case-Based Reasoning memiliki potensi besar untuk mengidentifikasi kasus pneumonia dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Sistem ini dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam mendukung diagnosis medis. Sistem ini memiliki potensi untuk mengurangi angka kematian akibat pneumonia, terutama pada balita, dan meningkatkan perawatan kesehatan secara keseluruhan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023