<![CDATA[Penelitian ini berangkat dari latar belakang perbedaan pandangan mengenai ba’i urbun antar pendapat Madzhab Syafi’i dan madzhab Hambali. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pandangan mazhab Syafi’i dan mazhab Hambali tentang ba’i urbun dan bagaimana perbedaan dan persamaan mazhab Syafi’i dan mazhab Hambali tentang bai’i urbun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara pandangan mazhab Syafi’i dan Hambali tentang ba’i urbun. Adapun penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (Library reseach). Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Metode yang digunakan dalam skripsi ini yang pertama adalah editing, yaitu memeriksa kembali data-data lainnya. Kedua organizing, yaitu menyusun data yang diperoleh dalam rangka memaparkan sesuai dengan pemgorganisasian masing-masing data, sehingga memperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan rumusan masalah. Sedangkan teknik analisa datanya menggunakan metode komparatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa madzhab Syafi’i melarang adanya Jual beli urbun karena mengandung unsur penipuan dan terdapat bahaya yang akan mengancam salah satu belah pihak dengan kerugian dan memakan harta tanpa pengganti. Sedangkan madzhab Hambali membolehkan jual beli urbun, karena kedua belah pihak telah menyepakatinya sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.]]>
Copyrights © 2023
