Budaya keselamatan menitik beratkan pada keadaan untuk mempertimbangkan adanya penanggulangan kecelakaan kerja. Budaya K3 dapat dibentuk dengan komitmen top manajemen, regulasi dan prosedur, komunikasi, keterlibatan pekerja, Iingkungan sosiaI kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganaIisis hubungan penerapan budaya kesehatan dan keseIamatan kerja terhadap kepuasan kerja di PT. JKS (Jaya Kusuma Sarana). Jenis penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desai studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 96 responden dengan lokasi penelitian di Pantai Indah Kapuk I pada bulan Oktober-Juni 2021. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan diolah menggunakan uji rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara komitmen top manajemen (p<0,001), regulasi dan prosedur (p<0,001), komunikasi (p<0,001), keterlibatan pekerja (p<0,001), lingkungan sosial kerja (p<0,001) terhadap kepuasan kerja di area konstruksi PT. JKS. Kepuasan kerja kategoritinggi sebanyak 52 responden (54,2%) sedangkan tingkat kepuasan kerja dengan kategori rendah sebanyak 44 responden (45,8%). Untuk membentuk budaya K3 perusahaan harus memberikan dukungan positif terhadap pelaksanaan K3. Meminimalkan kejadian kecelakaan merupakan peran budaya K3 sebagai pengontrol yang dapat digunakan dilingkungan kerja dengan diberlakukannya secara efektif.
Copyrights © 2023