Stabilisasi tanah merupakan cara yang dilakukan untuk memperbaiki sifat tanah dengan menambahkan material lain atau secara mekanis sehingga memenuhi persyaratan kekuatan dan daya tahan tanah. Penelitian ini melakukan stabilisasi tanah dengan mencampurkan abu cangkang sawit dengan proporsi yang berbeda antaranya 4%, 6%, 8%, 10% dan kapur 12%. Dengan penelitian ini yang difokuskan pada uji kuat tekan dan uji kuat geser. Memperhatikan adanya pemberian ataupun pengontrolan terhadap kadar air yang terkandung pada tanah. Lantaran hal tersebut akan kuat tekan dan kuat geser pada tanah yang telah distabilisasikan dengan proporsi yang telah ditentukan. Dimana menunjukkan adanya hasil perbandingan yang terjadi terhadap kuat geser tanah asli sebelum dilakukkan stabilisasi dengan abu cangkang sawit dan kapur dengan nilai kohesi titik I c= 0,13 kg/cm² dan titik II c= 0,13 kg/cm². Kedua titik tersebut berjenis lempung sangat lunak. Sedangkan pada kuat geser paling optimal pada presentase abu cangkang sawit 8% dan kapur 12% dengam nilai kohesi titik I c= 0,26 kg/cm² dan titik II c= 0,28 kg/cm² kedua titik berjenis lempung lunak. Untuk nilai kuat tekan tanah asli sebelum menggunakan campuran abu cangkang sawit dan kapur adalah titik I qu= 0,850 kg/cm² dan titik II qu= 0,880 kg/cm². Kedua lokasi tersebut berjenis tanah sedang. Untuk tanah yang sudah dicampur menggunakan proporsi abu cangkang sawit 10% dan kapur 12%, pada titik I qu= 1,456 kg/cm² berjenis Tanah Kaku dan titik II qu= 1,421 kg/cm² berjenis Tanah Kaku.
Copyrights © 2023