Pesantren dapat digambarkan sebagai sekumpulan masyarakat kecil yang unik dengan karakter dan latar belakang yang beragam, dari keaneka ragaman ini, tentu akan sangat berpengaruh terhadap kebiasaanasrama mereka. Dibutuhkan tenaga ekstra untuk menyamakan persepsi agar mereka benar-benar sadar akan pentingnya hidup bersih meski hidup secara komunal yang rentan akan kesan kumuh dan kotor. Kemampuan anak dalam merapikan barangnya sendiri merupakan salah satu life skill yang sangat penting untuk anak. Life skill ini berpengaruh dalam pembentukan sikap dan karakter, membantu kecerdasan sosial dan personal, meningkatkan kreativitas, serta sebagai dasar prilaku untuk anak di masa depan.berdasarkan permasalah tersebut sangatlah penting memberikan pengetahuan, melatih serta mendampingi para santri dengan menggunakan konsep Konmari dan teori gaya hidup minimalis agar mereka mau dan mampu mengelola kamar serta lingkungannya menjadi tertata rapi, bersih dan nyaman sebagai wujud implementasi “Kebersihan Sebagian dari Iman”, maka, dengan kondisi kamar dan lingkungan yang bersih, rapi dan tertata mereka akan dapat dengan aman dan nyaman dalam belajar.Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah pendekatan ABCD (Asset-based community development). Pendekatan ini menekankan pada inventarisasi aset yang terdapat di dalam masyarakat yang dipandang mendukung pada kegiatan pemberdayaan masyarakat. Hasil dari implementasi konsep ini menjadikan para santri menaruh perhatian terhadap penggunaan ruang yang benar-benar fungsional sehingga mampu membuat kamar santri menjadi semakin rapi, bersih, tertata dan longgar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023