Abstrak: Runtuhnya sekat-sekat wacana estetik (liberalism), dunia estetik memposisikan diri dalam situasi âchaosâ dan âanomaliâ. Tidak adalagi nilai-nilai, makna, kebenaran, dan keindahan absolut. Disisi lain, estetika mengalami kondisi kebuntuan paradigma, karena tatanan kebudayaan yang bernilai telah mengalami perubahan subtansial. Bingkai falsafahnya mengalami âretakan-retakanâ yang kian membesar. Pelaku estetis dan pemikir estetika masa kini, secara tidak langsung memberi  âtanda budayaâ dan menggiring kognisi sosial ke arah dunia yang retak-retak. Masyarakat tidak lagi peduli terhadap nilai-nilai, norma-norma, kepatutan, kebaikan dan kearifan. Sejak media tayang elektronika mengalami kemajuan, goncangan peradaban disahkan melalui karya estetik, seperti: horor, teror, pornografi, pembajakan, de-spiritualisasi, de-humanisasi sampai de-moralisasi.Kata kunci : Estetika, post modern, budaya populer (budaya massa)
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2011