Industri batik adalah tempat usaha pengasil kain batik dimana dalam proses pembuatannya menggunakan bahan pewarna sintesis. Dari bahan tersebut menghasilkan limbah cair yang keruh, pekat, dan sulit terdegradasi. Membuang langsung ke badan air akan berdampak buruk terhadap lingkungan, sehingga perlu adanya pengolahan agar limbah memenuhi baku mutu salah satunya menggunakan fitoremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dalam menurunkan kadar warna menggunakan metode fitoremediasi. Metode penelitian yaitu pre experimental pendekatan pre-test and post-test design dengan sampel air limbah batik sebanyak 5 liter. Variasi yang digunakan yaitu jumlah tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) meliputi 2 tanaman. 4 tanaman, 6 tanaman, 8 tanaman, dan 10 tanaman. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali pada setiap variasi. Dan variabel dependen yaitu parameter warna. Hasil penelitian diperoleh rata-rata pemeriksaan warna sebelum perlakuan sebesar 18.600 TCU dan sesudah perlakuan sebesar 15.111 TCU. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,016. Hasil perhitungan efektivitas penurunan warna pada air limbah batik yaitu 20,55% untuk 2 tanaman; 7,71% untuk 4 tanaman; 42,10% untuk 6 tanaman; 44,64% untuk 8 tanaman; dan 48,19% untuk 10 tanaman. Simpulan Fitoremediasi menggunakan tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) belum efisien dalam menurunkan kadar warna limbah batik. Saran industri batik dapat memanfaatkan tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) untuk menurunkan warna pada pengolahan limbah batik dengan cara fitoremediasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023