Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, mendominasi sejumlah sektor dan memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, UMKM dihadapkan pada tantangan persaingan yang semakin ketat, terutama terkait kurangnya pemahaman tentang pentingnya branding dan penggunaan logo pada produk. Artikel ini menguraikan masalah-masalah tersebut dan mendemonstrasikan upaya Mahasiswa Bina Desa Kelurahan Gunung Anyar dalam membantu UMKM, khususnya UMKM Sambal Pecel "Lima Dua," untuk membangun identitas merek melalui pembuatan logo produk. Tantangan utama melibatkan minimnya identitas visual pada produk UMKM, kurangnya kesadaran akan pentingnya branding, dan ketidakoptimalan penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran. Program pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui tahapan persiapan, pelaksanaan, dan finishing, yang mencakup survey, konsultasi, dan desain logo menggunakan aplikasi Canva. Hasilnya menciptakan logo yang mencerminkan identitas unik UMKM Sambal Pecel "Lima Dua." Penyerahan logo secara simbolik menandai akhir program dan respons positif dari Ibu Tri, pemilik UMKM, menunjukkan potensi strategi ini dalam meningkatkan daya saing dan memperkuat identitas merek. Artikel ini diharapkan memberikan panduan dan inspirasi bagi pemilik UMKM lainnya untuk memanfaatkan strategi branding guna meningkatkan visibilitas dan keberlanjutan usaha mereka di era persaingan global.
Copyrights © 2024