Penyediaan air baku di Pulau Kimaam belum maksimal sehingga mengakibatkan penduduksetempat kekurangan air bersih untuk memenuhi kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi penyediaan air baku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain untuk menganalisis ketersediaan menggunakan F.J Mock, sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan air baku menggunakan Standar kebutuhan air domestik dari Dirjen Cipta Karya. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Pulau Kimaam memiliki ketersediaan air 155,28 mm, debit andalan 95% total pulau Kimaam 541,11 m3/detik, sedangkan proyeksi kebutuhan air tahun 2015 = 0,04 lt/detik, tahun 2020 = 0,04 lt/detik, tahun 2025 = 0,07 lt/detik, tahun 2030 = 0,12 lt/detik dan tahun 2035 = 0,20 lt/detik. Pulau Kimaam belum memiliki bangunan penyedia air baku yang memadai, sehingga perlu dibangun bendungan yang memiliki bangunan pembilas serta pompa pada bendungan tersebut. Selain bendungan dibutuhkan bak penampung dan reservoir. Pembangunan hidran umum untuk mengalirkan air ke pemukiman penduduk juga disarankan pembangunannya
Copyrights © 2023