Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Banjir di Proyek Pembangunan Bendungan Jlantah, Kabupaten Karanganyar Adhi, Bagas Wahyu; Setiyanto, Beni; Kurniawan, Andri; Hidayawan, Ahmad; Syahputra, Hanif Nanda; Safarizki, Hendramawat Aski; Febriyanto, Wahyu; Rachmawatie, Srie Juli
JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI Vol 5, No 02 (2024): JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/jams.v5i02.3455

Abstract

Angka kecelakaan kerja di Indonesia cukup tinggi, tercatat sepanjang tahun 2023 data Kemnaker menunjukan angka 370.747 kasus. Sejumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi sepanjang tahun 2023 menjadi potret kurangnya perhatian dalam pelaksanaan sistem manajeman keselamatan kerja dibidang konstruksi. Keselamatan kerja merupakan suatu cara untuk melindungi tenaga kerja dari luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Resiko keselamatan dipengaruhi oleh lingkungan yang menyebabkan kebakaran, patah tulang, kesleo, serta kerugian alat tubuh seperti penglihatan dan pendengaran. Sedangkan kesehatan kerja adalah situasi dimana bebas dari gangguan fisik atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan fakta- fakta dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi waktu yang ditentukan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah mengedukasi para pekerja proyek tentang pentingnya tanggap daruat banjir.Metode pengabdian dengan cara memberikan paparan informasi tentang sistem tanggap daruat, serta sharing diskusi antara tim K3 dan pekerja, persiapan alat simulasi tanggap daruat banjir yang akan digunakan sebagai media pelengkap kebutuhan praktek lapangan. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di Proyek Bendungan Jlantah Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah, sasaran warga sekitar Bendungan Jlantah yang merupakan pekerja proyek. Program Tanggap Darurat Banjir di Bendungan Jlantah berhasil meningkatkan pemahaman pekerja tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta memperkuat koordinasi antar tim. Meskipun ada tantangan, program ini menunjukkan peningkatan kesiapsiagaan dan efektivitas tanggap darurat di masa mendatang.
ANALISIS PEMANFAATAN ASPAL PORUS BERDASARKAN ASPEK STABILITAS, PERMEABILITAS, DAN IRI (INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX) Murtopo, Roni; hidayawan, ahmad; wahyu adhi, Bagas
Journal of Research and Technology Studies Vol 3 No 2 (2024): Journal of Research and Technology Studies
Publisher : LP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor kecelakaan lalu lintas diantaranya disebabkan adanya genangan air di permukaan yang mengakibatkan aquaplaning. Penelitian ini menggunakan campuran aspal porus yang memiliki rongga lebih besar daripada campuran lain. Permasalahan perkerasan aspal porus dengan gradasi terbuka secara umum terletak pada nilai struktural perkerasan seperti nilai stabilitas yang rendah dibandingkan dengan perkerasan gradasi rapat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai Stabilitas, Permeabilitas, dan Ketidakrataan pada campuran aspal porus. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder mencakup penetrasi, daktilitas, titik nyala, titik lembek yang didapatkan dari PT. Triyagan Harmet Perkasa, sedangkan Data primer mencakup hasil pengujian aspal dan agregat, kemudian membuat benda uji dengan kadar aspal 5%, 6%, dan 7% masing-masing sebanyak 3 sampel untuk mendapatkan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Selanjutnya membuat benda uji dari nilai KAO sebanyak 3 sampel dan juga membuat benda uji dengan kadar aspal 5% dan 6% sebagai pembanding. Selanjutnya dilakukan pengujian benda uji untuk mencari nilai stabilitas, permeabilitas, dan ketidakrataan. Pemanfaatan aspal porus ditinjau dari aspek stabilitas, permeabilitas, dan IRI ini cukup baik dengan nilai stabilitas yang sudah memenuhi spesifikasi sebesar 544,805kg pada sampel 1, 911,714kg pada sampel 2, dan 873,954kg pada sampel 3. Kemudian pada pengujian permeabilitas didapatkan nilai sebesar 0,0244354 cm/detik. Selain itu, didapatkan nilai ketidakrataan sebesar 5,579 m/km sehingga menurut indikator kondisi perkerasan jalan benda uji termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Dengan hasil penelitian ini, campuran aspal porus diharapkan dapat mengatasi hydroplanning pada permukaan jalan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan pada lalu lintas.
KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN UMUM: HEADWAY DAN LOAD FACTOR TRANS METRO DEWATA KORIDOR 4 PADA MASA PENDEMI COVID 19 Hidayat, Dwi Wahyu; Sri Listiyani, Kadek Carissa; Hidayawan, Ahmad; Adhi , Bagas Wahyu
Journal of Research and Technology Studies Vol 1 No 2 (2022): Journal of Research and Technology Studies (JRTS)
Publisher : LP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi untuk mengetahui kualitas pelayanan dalam pengoperasian Trans Metro Dewata sebagai program dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat khususnya pada koridor IV (Ubung-Monkey Forest). Masalah tersebut ditunjukkan dari rendahnya kepuasan pengguna bus yang diobservasi dari penyediaan sarana halte bus tidak representatif, keterlambatan jarak kedatangan antara bus yang satu dengan yang lainnya, tidak memiliki jalur sendiri sehingga menimbulkan kemacaten dan antrian cukup padat, selain itu hanya menjangkau wilayah tertentu dikarenakan pengurangan armada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menganalisis dengan temuan data dan fakta yang terjadi selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan angkutan umum Trans Metro Dewata Koridor IV (Ubung-Monkey Forest) memiliki kecenderungan belum memuaskan pengguna layanan bus yang dilihat ketampakan fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati. Seperti, papan tulisan berjalan yang tidak beroperasi atau mati, vandalism halte, pemisahan koridor separator jalan bus, serta penambahan rute ke jalur wisata ekslusif.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PULAU KISAR NON CEKUNGAN AIR TANAH (NON-CAT) rahayu, Hayu; Setiyanto, Beni; Kurniawan, Andri; Hidayawan, Ahmad
Journal of Research and Technology Studies Vol 1 No 2 (2022): Journal of Research and Technology Studies (JRTS)
Publisher : LP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Dari jumlah tersebut, 2.342 pulau di antaranya berpenghuni. Sementara, data Kementerian Kelautan dan Perikanan (2013) menyebut sebanyak 6.000 pulau berpenghuni. Berdasarkan Keputusan Presiden No 26 Tahun 2011, hampir semua pulau kecil di Indonesia merupakan non-cekungan air tanah (non-CAT). Ini berarti, pulau-pulau kecil di Indonesia tidak memiliki aliran air bawah tanah. Dengan karakteristik demikian, pemerintah Indonesia justru belum memiliki konsep pengelolaan SDA pada pulau-pulau kecil non-CAT. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pengelolaan air di Pulau Kisar, termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air secara berkelanjutan sesuai dengan tata ruang pulau. Metode perumusan strategi pengelolaan sumber daya air Pulau Kisar dilakukan dengan analisis data primer dan data sekunder yang diperoleh dari survei di lokasi penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah Ketersediaan air di pulau Kisar lebih dominan berdasarkan daerah tangkapan air untuk air permukaan yang luasnya lebih kecil dari luas pulau, Perlu dibedakan perhitungan ketersediaan air di daerah CAT dan Non-CA, Penataan ruang dan pengelolaan sumber daya air perlu dilakukan, Perlu konsep pengelolaan SDA pulau Kisar Non-CAT yang spesifik yang berbeda dengan pengelolaan sumber daya air di ruang darat.
IDENTIFIKASI PENYEDIAAN AIR BAKU PULAU KIMAAM Rahayu, Hayu; Kurniawan, Andri; Hidayawan, Ahmad
Journal of Research and Technology Studies Vol 2 No 1 (2023): Journal of Research and Technology Studies (JRTS)
Publisher : LP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyediaan air baku di Pulau Kimaam belum maksimal sehingga mengakibatkan penduduksetempat kekurangan air bersih untuk memenuhi kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi penyediaan air baku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain untuk menganalisis ketersediaan menggunakan F.J Mock, sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan air baku menggunakan Standar kebutuhan air domestik dari Dirjen Cipta Karya. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Pulau Kimaam memiliki ketersediaan air 155,28 mm, debit andalan 95% total pulau Kimaam 541,11 m3/detik, sedangkan proyeksi kebutuhan air tahun 2015 = 0,04 lt/detik, tahun 2020 = 0,04 lt/detik, tahun 2025 = 0,07 lt/detik, tahun 2030 = 0,12 lt/detik dan tahun 2035 = 0,20 lt/detik. Pulau Kimaam belum memiliki bangunan penyedia air baku yang memadai, sehingga perlu dibangun bendungan yang memiliki bangunan pembilas serta pompa pada bendungan tersebut. Selain bendungan dibutuhkan bak penampung dan reservoir. Pembangunan hidran umum untuk mengalirkan air ke pemukiman penduduk juga disarankan pembangunannya
EFEKTIVITAS PERKUATAN BRONJONG PADA LERENG JALAN LINGKAR AKIBAT PASANG SURUT AIR WADUK Hidayawan, Ahmad; Kurniawan, Andri; Rahayu, Hayu
Journal of Research and Technology Studies Vol 1 No 2 (2022): Journal of Research and Technology Studies (JRTS)
Publisher : LP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Area genangan waduk pidekso sebagian besar menggenangi lahan warga. Terdapat beberapa lokasi warga yang terisolir akibat pembangunan bendungan pidekso. Dengan adanya genangan tersebut maka di buatlah jalan lingkar waduk, yang berfungsi selain jalan inspeksi bendungan juga sebagai akses warga di sekitar area genangan waduk. Pada studi kasus ini terdapat beberapa titik jalan yang memilki lereng timbunan yang curam. Material timbunan direncanakan menggunakan material hasil galian. Setelah dilakukan analisis perhitungan di dapatkan hasil faktor keamanan terkecil sebesar 0,874 < 1,2 pada kondisi muka air banjir, maka dinyatakan tidak aman sedangkan untuk faktor kemanan terbesar di dapa 0,928 < 1,2 pada kondisi muka air rendah dan dinyatakan tidak aman atau kurang memenuhi persyaratan SNI. Sehingga dilakukan dengan perkuatan bronjong pada lereng tersebut, setelah dilakukan analisis ulang di dapat FS terkecil pada kondisi muka air rendah sebesar 1,256 > 1,2 dinyatakan lereng tersebut aman. Sedangkan untuk nilai FS terbesar di dapat 1,773 > 1,2 dinyatakan aman. Dari hasil perhitungan fluktuasi muka air waduk berpengaruh pada kstabilan lereng timbunan jalan. Bila tidak diberikan perkuatan maka dikhawatirkan timbunan larut saat fluktuasi muka air waduk terjadi.
STRATEGI PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR WS RANDANGAN, GORONTALO Rahayu, Hayu; Kurniawan, Andri; Hidayawan, Ahmad
Journal of Research and Technology Studies Vol 2 No 2 (2023): Journal of Research and Technology Studies (JRTS)
Publisher : LP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah Sungai Randangan merupakan daerah yang diharapkan dapat terus dikembangkan, mengingat secara geografis letaknya tidak jauh dari ibu kota propinsi dan memiliki potensi geografi yang strategis untuk dikembangkan. Sebagian besar wilayah sungai ini harus dilindungi karena mayoritasnya berbukit dan bergunung dengan kemiringan lereng lebih dari 40%. Banjir sering terjadi di wilayah hilir karena pola aliran sungai ini yang paralel dan denritik. Sedimentasi yang tinggi akan terjadi di wilayah hilir karena kerusakan dan erosi lahan di wilayah hulu akibat kegiatan penambangan atau pertanian. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pengendalian daya rusak air di WS Randangan, Gorontalo dan pengurangan dampaknya. Metode perumusan strategi pengendalian daya rusak air WS Randangan dilakukan dengan analisis informasi primer serta informasi sekunder yang diperoleh dari survei di daerah penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah debit banjir tertingi pada DAS Randangan dengan periode ulang 2 tahunan sebesar 1585,44 m3/dtk, longsornya tebing sungai karena hempasan gelombang perahu yang lewat di beberapa tempat, dan gejala abrasi termasuk pulau pantai di dalam WS Randangan. Penanganan wilayah yang rentan terhadap bencana banjir dan perencanaan untuk mengendalikannya yang menyeluruh, termasuk penetapan, pennanganan, dan mitigasi abrasi dan longsoran tebing.
ANALISIS PEMANFAATAN ASPAL PORUS BERDASARKAN ASPEK STABILITAS, PERMEABILITAS, DAN IRI (INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX) Murtopo, Roni; hidayawan, ahmad; Wahyu Adhi, Bagas
Journal of Research and Technology Studies Vol 3 No 2 (2024): Journal of Research and Technology Studies (JRTS)
Publisher : LP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor kecelakaan lalu lintas diantaranya disebabkan adanya genangan air di permukaan yang mengakibatkan aquaplaning. Penelitian ini menggunakan campuran aspal porus yang memiliki rongga lebih besar daripada campuran lain. Permasalahan perkerasan aspal porus dengan gradasi terbuka secara umum terletak pada nilai struktural perkerasan seperti nilai stabilitas yang rendah dibandingkan dengan perkerasan gradasi rapat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai Stabilitas, Permeabilitas, dan Ketidakrataan pada campuran aspal porus. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder mencakup penetrasi, daktilitas, titik nyala, titik lembek yang didapatkan dari PT. Triyagan Harmet Perkasa, sedangkan Data primer mencakup hasil pengujian aspal dan agregat, kemudian membuat benda uji dengan kadar aspal 5%, 6%, dan 7% masing-masing sebanyak 3 sampel untuk mendapatkan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Selanjutnya membuat benda uji dari nilai KAO sebanyak 3 sampel dan juga membuat benda uji dengan kadar aspal 5% dan 6% sebagai pembanding. Selanjutnya dilakukan pengujian benda uji untuk mencari nilai stabilitas, permeabilitas, dan ketidakrataan. Pemanfaatan aspal porus ditinjau dari aspek stabilitas, permeabilitas, dan IRI ini cukup baik dengan nilai stabilitas yang sudah memenuhi spesifikasi sebesar 544,805kg pada sampel 1, 911,714kg pada sampel 2, dan 873,954kg pada sampel 3. Kemudian pada pengujian permeabilitas didapatkan nilai sebesar 0,0244354 cm/detik. Selain itu, didapatkan nilai ketidakrataan sebesar 5,579 m/km sehingga menurut indikator kondisi perkerasan jalan benda uji termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Dengan hasil penelitian ini, campuran aspal porus diharapkan dapat mengatasi hydroplanning pada permukaan jalan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan pada lalu lintas.
Analisis Penanganan Longsoran Double Track Muaraenim - Muaralawai Km.398 + ½Analisis Penanganan Longsoran Double Track Muaraenim - Muaralawai Km.398 + ½ Sularno; Hidayawan, Ahmad; Adhi, Bagas Wahyu
Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS) Vol 6 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v6i2.6159

Abstract

Trains are a mode of land transportation that has special characteristics and advantages, especially in its ability to transport both passengers and goods in bulk, save energy, save space, save fuel and have a high safety factor and low pollution levels and more. efficient for long distance transportation and in city transportation. Railway transportation that serves public transportation must be safe in its operation. There is subsidence on the railway line between Muaraenim Station - Muaralawai Station. So improvements need to be made to support the smooth running of goods transportation services, especially coal in the Southern Sumatra Region. The aim of this research is to look at slope stability on the Muaraenim - Muaralawai KM.398 + 1/2 railway line using Plaxis 2D software version 22.1.0.452. In implementing the Plaxis 2D program, the Mohr-Coulomb model is used for soil. Data from the Bore Log is considered undrained, which means water cannot flow and soil permeability is considered low. Backfill soil is also treated as undrained, while Limestone uses an undrained type with low soil permeability. The soil condition is considered drained, and Limestone uses the drained type. The results of evaluating slope stability in areas experiencing land subsidence were obtained using Plaxis 0.04 cm software with a safety factor of FS 2.738. The analysis was carried out under original conditions without load.
Pemanfaatan Limbah Marmer Granit subtitusi Aggregat Kasar serta Limbah Cangkang Kerang dan Cangkang Telur sebagai Subtitusi semen dalam Inovasi Beton yang Ramah Lingkungan Adhi, Bagas Wahyu; Hidayawan, Ahmad; Setiyanto, Beni; Kurniawan, Andri; Nanda Syahputra, Hanif; Yoga Prastika, Annisa; Ridwan Nurrohim, Rio; Adi Wahyu Nugroho, Satrio; Mayasari, Sri
Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS) Vol 6 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v6i2.6160

Abstract

In the current era of technological development, the need for concrete has increased quite significantly in infrastructure development, because concrete itself is the main component of a structure. Exploitation in extracting materials from nature has resulted in a reduction in green land and problems regarding people's awareness of the waste found around them. So there is a need for ideas or innovations to reduce or even end this problem. The use of alternative aggregates can reduce natural damage caused by taking and dredging natural stone. In addition, the use of alternative aggregates can reduce construction costs. The aim of this research is to use Granite Marble Waste as a substitute for Coarse Aggregate and Shell and Egg Shell Waste as a cement substitute in Environmentally Friendly Concrete Innovations. In this research the author used an experimental method. The results of concrete compressive strength testing for normal concrete, the average compressive strength for an estimated age of 28 days is 366.11 kg/cm2, while for Innovation Concrete the average compressive strength at an estimated age of 28 days is 376.54 kg/cm2. The budget plan for conventional concrete is more expensive than innovative concrete. Conventional concrete costs Rp. 2,783,600 while innovation concrete costs Rp. 2,391,500, so it can be concluded that innovative concrete is more economical than conventional concrete with a difference of Rp. 392,100, which means that environmentally friendly innovative concrete is 14.09% cheaper and more economical than conventional concrete.