Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 prevalensi anemia di Indonesia pada wanita 27,3% lebih tinggi dibandingkan laki-laki 20,3%. Pada kelompok umur 15-24 tahun mengalami proporsi anemia sebesar 32% dan umur 5-14 tahun sebesar 26,8%, serta kurang lebih dari 21 juta jumlah remaja putri, terdapat 4,8 juta mengalami kekurangan sel darah merah. Kejadian anemia di Indonesia sekitar 50% disebabkan kekurangan zat besi (Riskesdas, 2018). Hal ini dipengaruhi oleh pola makan yang kurang ideal dan kurang aktivitas fisik. Sedangkan di Jawa Timur berdasarkan data 42% remaja putri di Jawa Timur mengalami anemia. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dengan memberikan Penyuluhan, Pelatihan dan Pendampingan pada Ibu-Ibu kader dan ibu pkk sebanyak 25 peserta. Tahapan kegiatan ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, pendampingan dan monitoring evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah ibu kader dan ibu pkk mampu membuat teh bunga rosela untuk mengatasi anemia pada wanita usia subur. Selain itu adanya perubahan pengetahuan sebelum pelaksanaan kegiatan sebanyak 40% berubah menjadi 60 % setelah diberikan edukasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pengabdian ini adalah pemberian edukasi kepada para peserta dapat merubah pengetahuan dan perilaku. Pengetahuan dan berdampak positif terhadap penanganan anemia pada wanita usia subur dengan memanfaatkan bahan herbal berupa teh bunga rosela.  
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024